JAKARTA, KITAKATOLIK.COM—Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia untuk bersyukur dalam memasuki bulan Agustus yang merupakan bulan kemerdekaan.
“Kita semuanya bersyukur atas kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita, baik itu kenikmatan persatuan, baik itu kenikmatan ukhuwah kita, persaudaraan kita, baik ukhuwah islamiyah maupun ukhuwah wathoniyah kita, dan juga bersyukur atas kenikmatan dengan kemajuan-kemajuan yang diperoleh negara ini, oleh bangsa ini, dan oleh rakyat kita Indonesia,” kata Presiden saat memberikan sambutan pada acara Doa Kebangsaan 74 Tahun Indonesia Merdeka, di Halaman Istana Merdeka, Kamis (1/8) malam.
Sebagai bangsa yang besar, Kepala Negara menegaskan bahwa selain memiliki mimpi-mimpi yang besar, kita pun menghadapi masalah dan tantangan-tantangan yang besar. Karena itu, kita harus mempererat persatuan kita, mempererat persaudaraan kita, karena potensi besar kita dimulai dari adanya rasa persatuan, rasa persaudaraan kita, di antara kita sebagai saudara se bangsa dan se tanah air.
“Persaudaraanlah yang akan membawa negara kita ini maju. Menatap masa depan dengan optimisme,” tegas Kepala Negara.
Kepala Negara juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menundukkan hati dan berdoa agar seberat apapun ujian, agar seberat apapun tantangan yang kita hadapi, insyaallah semuanya bisa kita atasi sehingga cita-cita kemerdekaan yang dikumandangkan 74 tahun yang lalu bisa terwujud secepat-cepatnya.
“Marilah kita semuanya menjaga kearifan lokal kita, menjaga kearifan nasional kita, sebagai sebuah bangsa dengan budaya yang luhur. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” tutur Kepala Negara.
Hadir pada kesempatan itu antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Mufidah Kalla, Mensensneg Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Habib Luthfi bin Yahya, K.H. Salahudin Wahid, Ketua Umum Pengurus Besar Zikir Hubbul Wathon K.H. Musthofa Aqil Sirodj, Jimly Asshiddiqie, Ustaz Yusuf Mansur, dan K.H. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq.
Hadir juga beberapa tokoh agama, antara lain Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Arief Harsono, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Henriette Tabita Hutabarat-Lebang, dan Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Suharyo. (Admin/Setkab).