KITAKATOLIK.COM—Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) telah menobatkan tahun 2021 ini sebagai Tahun Refleksi dengan sosok Santo Yusuf yang tulus sebagai teladan.
Ada banyak teladan yang bisa kita timba dari kehidupan Santo Yusuf ini. Sebut di antaranya tulus, sederhana, sigap melindungi, dan bertanggung jawab. Ada juga banyak misteri yang melingkupi hidup Yusuf, antara lain kapan akhir hidupnya.
Ya, kapan akhir hidup “bapak pelihara Yesus” ini? Kitab Suci tak mencatatnya. Seperti ditulis pastor Bobby Steven Timmerman MSF dalam bukunya “Mencintai Santo Yusuf, Renungan dan Aneka Devosi”, catatan terakhir dari Injil Matius tentang Yusuf ada di Matius 2:19-23 yang menceritakan peran Yusuf ketika ia kembali dari Mesir dan membawa keluarganya untuk tinggal di Nazaret.
Lukas terakhir kali menceritakan peran Yusuf saat ia dan Maria mencari Yesus yang tertinggal di Yerusalem (Lukas 2:41-52). Tradisi mencatat umur Yesus ketika itu sekitar 12 tahun.
“Injil tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai apa yang terjadi pada Yusuf ketika Yesus mulai berkarya pada usia sekitar 30 tahun sampai wafatNya,” tulis lulusan S2 Ilmu Alkitab di Pontificio Istituto Biblico Roma ini.
Benar. Saat Yesus mulai berkarya di depan umum, keberadaan Yusuf sudah tak disebutkan. Dalam Markus 6:3 digambarkan bahwa orang-orang di Israel yang menolak Yesus berkata, “Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon?” Nama Yusuf tak disebutkan sama sekali.
“Yesus tidak disebut anak Yusuf tetapi anak Maria. Bisa jadi saat itu Yusuf sudah wafat sehingga Yesus disebut anak Maria,” tulis kandidat Teologi Alkitab di Pontificio Universita “San Tommasa d’Qquino” ini.
Injil Yohanes (Yohanes 2:1-11) juga tidak menyebut kehadiran Yusuf saat Yesus dan Maria menghadiri perkawinan di Kana. Boleh jadi, kata pastor Bobby, saat itu Yusuf telah meninggal.
Begitu pula kisah di saat-saat menjelang kematian Yesus yang juga menjelaskan bahwa Yusuf sudah tak ada. Injil Yohanes 19: 29-27 menjelaskan bahwa Yesus menyerahkan ibuNya kepada para murid, bukan kepada Yusuf.
Dijelaskan, menjelang wafatNya, Yesus melihat Maria dan murid yang dikasihiNya di sampingnya. Yesus berkata kepada Maria, “Ibu, inilah anakmu!” Yesus kemudian berkata pada murid-muridNya, “Inilah ibumu!” dan sejak saat itu murid yang dikasihiNya itu menerima Maria di dalam rumahnya.
“Seandainya saat itu Yusuf masih hidup, alih-alih tinggal di rumah murid yang dikasihi Yesus, kiranya Maria akan tetap tinggal bersama Yusuf dari Nazaret.
Jelaslah, Injil tidak memberikan informasi yang rinci tentang akhir hidup Yesus. Injil tidak mencatat kehadiran Yusuf semasa Yesus berkarya hingga wafatNya.
“Jadi ada kemungkinan bahwa Yesus sudah wafat sebelum Yesus mulai berkarya pada usia sekitar tiga puluh tahun,” kata pastor Bobby.
Sisi lain Santo Yusuf
Itulah inti sari dari salah satu bab dari tujuh bab yang termuat dalam buku setebal 84 halaman yang diterbitkan oleh Penerbit PT. Kaisius, Yogyakarta ini. Selain tentang Misteri Hidup Yesus (bab VII), ada juga bab lain yang sangat menarik untuk pembaca yang mencintai Santo Yusuf.
Antara lain Yusuf Keturunan Daud (Bab I), Yusuf yang Tulus Hati: Apa Artinya (Bab II), Yusuf Sigap Melindungi Keluarga (Bab III), Yusuf dan Yesus dari Nazaret: Antara Ejekan dan Nubuat Keselamatan (Bab IV), Yusuf Bukan Sekedar Tukang Kayu (Bab V), dan Yusuf Pendidik Yesus (Bab VI). Selain itu, terdapat pula doa-doa dan devosi kepada Santo Yusuf. (admin)
ada beberapa salah ketik nama.