Paus Fransiskus: Apa yang Kita Miliki Harus Membawa Nilai bagi Komunitas

VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Hak milik atau kekayaan yang kita miliki harus dipastikan memiliki nilai sosial dan dipergunakan untuk kepentingan dan kesejahteraan semakin banyak orang.

“Apa yang kita miliki harus membawa nilai bagi komunitas… Kepemilikan atas suatu barang membuat dia yang memilikinya menjadi administrator dari Sang Pencipta, untuk menghasilkan buah dan berbagi buah dengan orang lain,” kata Paus mengutip Katekismus Gereja Katolik Nomor 2404.

“Kita adalah administrator atau pengurus hak milik. Kita diminta untuk mengelolanya, bukan memilikinya secara egois untuk diri sendiri,” tambah Paus Fransiskus pada Audiensi Umum yang digelar di Perpustakaan Istana Apostolik, Rabu (26/8/2020).

Dalam kaitan dengan itu, Bapa Suci menegaskan bahwa uang merupakan alat untuk melayani misi. Sayangnya, demikian Paus, kita gampang mengubahnya menjadi tujuan, baik tujuan pribadi maupun kolektif. Dan ketika ini terjadi, nilai-nilai kemanusiaan yang esensial bergeser.

Homo sapiens berubah bentuk dan menjadi semacam homo œconomicus – dalam arti yang lebih rendah – individualis, penuh perhitungan dan  mendominasi. Kita lupa bahwa, karena diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan, kita adalah makhluk sosial, kreatif dan suportif, dengan kapasitas yang sangat besar untuk mencintai,” katanya.

Solidaritas murid perdana

Pada bagian lain, Paus asal Argentina ini menyorot ketidakadilan yang jadi potret aktual masyarakat dunia kini, apalagi dalam terkaman COVID-19 yang membuat ketidakadilan itu makin jelas terlihat dan terasakan.

Dan untuk mengatasi fakta ketidakadilan tersebut, Paus mengajak umat beriman untuk merubah pandangan secara radikal dan mengambil inspirasi dari potret solidaritas umat kristen perdana.

“Ketika obsesi untuk memiliki dan mendominasi menyingkirkan jutaan orang dari barang-barang primer; ketika ketidaksetaraan ekonomi dan teknologi sedemikian rupa sehingga merobek tatanan sosial; dan ketika ketergantungan pada kemajuan materi yang tidak terbatas mengancam rumah bersama, maka kita tidak bisa berdiri dan menonton!” kata Paus.

Ditambahkan Paus, dengan pandangan kita tertuju pada Yesus dan dengan kepastian bahwa kasih-Nya bekerja melalui komunitas murid-murid-Nya, kita semua harus bertindak bersama dengan harapan menghasilkan sesuatu yang berbeda dan lebih baik.

“Harapan Kristen, yang berakar pada Tuhan, adalah sauh kita. Yang mendukung keinginan untuk berbagi, memperkuat misi kita sebagai murid Kristus, yang telah berbagi segalanya dengan kita. Dan ini dipahami oleh komunitas Kristen pertama, yang seperti kita, hidup melalui masa-masa sulit. Sadar akan membentuk satu hati dan satu jiwa, mereka menaruh semua harta benda mereka bersama, menjadi saksi atas kasih karunia Kristus yang melimpah atas mereka,” katanya merefleksikan Kisah Rasul 4:32-35. (Admin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *