Paus Fransiskus: Jalan ke Perdamaian Menuntut Kerendahan Hati

KITAKATOLIK.COM—Paus Fransiskus menegaskan bahwa jalan menuju perdamaianmenuntut kerendahan hati. Karena itu ia mendesak para pemimpin dunia dan warga setiap Negara untuk bekerja mengakhiri kekerasan dan penghormatan yang lebih besar terhadap martabat manusia.

“Ada tuntutan akan suatu mentalitas baru bagi para pemimpin. Mereka yang tidak tahu bagaimana berdialog dan bertukar pendapat satu sama lain, bukanlah pemimpin perdamaian. Seorang pemimpin yang tidak mencoba menemui ‘musuh’, duduk bersamanya dalam satu meja, tidak dapat mengantarkan rakyatnya kepada perdamaian. Untuk melakukan ini, dibutuhkan kerendahan hati, bukan keangkuhan,” kata Paus, Senin (3/12/2018) kepada anggota Citadel of Peace Association, yang merayakan ulangtahun ke 20 tahun pendiriannya.

Organisasi yang didirikan oleh Franco Vaccari, ini telah merubah kota Tuscan yang telah ditinggalkan menjadi pusat studi untuk resolusi konflik, dan masuk dalam nominasi Hadiah Nobel Perdamaian 2015. Kaum muda dari daerah konflik di dunia datang ke pusat belajar perdamaian ini.

“Komitmen pendidikan Anda adalah untuk menjadi tuan rumah bagi orang muda di berbagai belahan dunia yang hidup dalam budaya yang diracuni oleh rasa sakit dan kebencian. Juga menawarkan  tantangan yang berani kepada mereka untuk memverifikasi secara pribadi apakah orang lain yang diklaim sebagai musuh  itu benar-benar musuh,” kata Paus seperti dilansir CatholicNewsAgency.

Dalam 20 tahun ini, kata Paus,  Anda telah mengembangkan metode yang mampu mengubah konflik, membawa orang-orang muda keluar dari penipuan ini dan mengembalikannya ke masyarakat mereka untuk pengembangan spiritual, moral, budaya dan kesejahteraan masyarakat.

Paus mencatat bahwa perdamaian dan orang-orang miskin sangat dekat di hatinya sehingga ia memilih nama Fransiskus. Kata Paus, perang dan kemiskinan terkait dengan penderitaan dan kebencian.

“Dengan memilih untuk mendedikasikan diri Anda kepada orang-orang muda, Anda juga berkomitmen untuk memerangi kemiskinan dan membangun perdamaian, sebagai sebuah karya keadilan dan cinta,” katanya.

“Mendengarkan fakta adanya seorang pemuda Palestina dan seorang pemuda Israel yang bersama-sama meminta pemerintah dunia untuk mengambil langkah yang dapat membuka kembali masa depan, mentransfer biaya senjata dari anggaran pertahanan ke anggaran pendidikan untuk membentuk pemimpin perdamaian, adalah hal yang langka. Itu merupakan hal yang sangat menjanjikan dan mencerahkan,” kata Paus.

Menekankan bahwa “kepercayaan hanya tercipta dalam dialog” dan “perdamaian adalah tanggungjawab setiap orang”, Paus Fransiskus mendesak semua orang untuk berupaya dan memastikan bahwa perang terhapus dari planet bumi dan sejarah umat manusia.  (Admin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *