VATIKAN, KITAKATOLIK.COM—Paus Fransiskus menegaskan bahwa kunjungannya ke Abu Dabi di Uni Emirat Arab pada 3-5 Februari 2019 silam, merupakan satu langkah maju dalam dialog antara Katolik dan Muslim dan mempromosikan perdamaian antara kedua agama.
“Kunjungan ke Uni Emirat Arab, dan pertemuan kedua dengan Imam Besar Muslim al-Azhar, menuliskan lembaran baru sejarah dialog antara kekristenan dan Islam dan dalam komitmen untuk mempromosikan perdamaian dalam dunia di atas dasar persaudaraan manusiawi,” kata Paus dalam Audiensi Umumnya pada Rabu (16/2) yang lalu seperti dilaporkan Hannah Brockhaus dari CAN (CatholicNewsAgency). Pertemuan Paus Fransiskus bersama Imam Besar al-Azhar, Ahmed el –Tayeb, berlangsung pada 2017 pada saat kunjungannya ke Mesir.
Dalam kunjungan ke Uni Emirat Arab tersebut, Paus Fransiskus dan Ahmed el-Tayeb menandatangani dokumen persaudaraan pada tanggal 4 Februari 2019 yang lalu.
“Kami mengutuk semua bentuk kekerasan, terutama yang dilakukan dengan motif agama, dan kami berkomitmen untuk menyebarkan nilai-nilai otentik yang berada dalam agama masing-masing dan perdamaian ke seluruh dunia,” kata Paus.
Dalam era ini, di mana terdapat godaan yang kuat untuk bangkitnya perselisihan budaya antara Kristen dan Islam, dan menganggap agama sebagai sumber konflik, keduanya ingin memberikan signal yang kuat bahwa peluang untuk dialog dan saling menghormati antara kedua agama ini sangat terbuka.
Paus merekomendasikan agar semakin banyak orang membaca dan mencoba memahami dokumen ini, karena memiliki poin-poin yang bermanfaat untuk melakukan dialog dan membangun persaudaraan yang sejati.
“Terlepas dari keragaman budaya dan trradisi, dunia Kristen dan Islam menghargai dan melindungi nilai-nilai universal: menghormati kehidupan, rasa keagamaan, penghormatan terhadap orangtua, pendidikan orang muda, dan masih banyak lagi,” kata Paus. (Paul MG)