Paus Fransiskus: Letakkan dalam Saku, Temukan Keindahan Doa Rosario

VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Terkait dengan perayaan Santa Maria Ratu Rosario yang jatuh kemarin, Rabu (7/9/2020), Paus Fransiskus mengajak umat Katolik untuk selalu menaruh rosario dalam sakunya dan selalu menemukan kembali keindahan Doa Rosario.

“Hari ini adalah pesta Santa Maria Ratu Rosario. Terutama dalam bulan Oktober ini, saya  mengajak semua orang untuk menemukan kembali keindahan doa rosario  yang telah memelihara dan menjaga iman umat Kristiani selama berabad-abad,” kata Paus Fransiskus dalam  sapaannya di akhir Audiensi Umumnya yang digelar di Aula Paulus VI, Vatikan.

Sembari meminta umat untuk memegang rosario dalam tangan dan menaruh dalam sakunya,  Paus menegaskan bahwa rosario merupakan doa terindah yang bisa kita ucapkan kepada Perawan Maria.

“Ini merupakan renungan atau kontemplasi tentang tahapan kehidupan Yesus Juruselamat bersama Bunda Maria dan merupakan senjata yang melindungi kita dari kejahatan dan godaan,” katanya kepada para peziarah yang berbahasa Arab.

Dalam penampakannya, kata Paus, Perawan Maria yang Terberkati meminta umat kristiani untuk selalu berdoa rosario terutama dalam menghadapi ancaman yang membayangi dunia.

“Bahkan saat ini, di masa pandemi ini, perlu memegang rosario di tangan kita, berdoa untuk kita, untuk orang yang kita cintai dan untuk semua orang,” tambahnya.

Digendong Tuhan

Doa, kata Paus, adalah membiarkan diri kita digendong oleh Tuhan,  terutama pada saat-saat penderitaan maupun  godaan.

“Di saat kita kesepian, merasa bersalah dan takut, ketika kita kembali di hadapan Tuhan dengan doa, ketenangan dan kedamaian akan kembali seperti keajaiban,” ujarnya.

Pesta Santa Maria Ratu Rosario mulai populer di sekitar tahun 1600-1700 M, terutama setelah kemenangan pasukan Kristen di Lepanto pada tahun 1571. Saat itu, negara-negara Eropa diserang oleh Kerajaan Ottoman-Turki yang ingin memperluas daerah kekuasaan mereka.

Menghadapi ancaman ini, Paus Pius V memerintahkan semua umat Katolik berdoa rosario untuk memohon dukungan doa Bunda Maria, agar pasukan Kristen memperoleh kemenangan. Perintah ini dilakukan oleh Don Juan (John) dari Austria, komandan armada, demikian juga oleh umat Katolik di seluruh Eropa untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang mendesak ini.

Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama-sama dengan banyak umat beriman mendoakannya di Basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai petang, doa ini tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun tampaknya mustahil karena jumlah musuh yang lebih banyak, namun pada akhirnya pasukan Katolik menang pada hari itu.

Oleh karena itulah, tanggal 7 Oktober dinyatakan sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Kemenangan, yang kemudian diganti dengan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Pesta ini merupakan ucapan syukur atas bantuan Bunda Maria melalui doa rosario. (Admin/dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *