Paus Fransiskus: Singkirkanlah Iman Komersial dan Mekanis

VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Hubungan dengan Tuhan seharusnya tidak didorong oleh semangat komersial yang berisi “tukar-menukar” jasa dengan Tuhan. Melakukan suatu kewajiban religius (agama) agar Tuhan memenuhi harapan dan kebutuhan kita.

Bertolak dari bacaan Injil hari Minggu (10/10/2021) yang terambil dari Markus 10:17-27 utamanya ayat 17, Paus Fransiskus mengajak kita untuk menjauhkan  mentalitas komersial yang terekspresi dalam pertanyaan orang muda: “Apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”

“Kita melihat pada kata kerja yang digunakannya: harus diperbuat – memperoleh.‘Saya melakukan sesuatu untuk mendapatkan apa yang saya butuhkan’. Ini adalah hubungan komersial dengan Tuhan,” kata Paus Fransiskus dalam pesannya sebelum memimpin Doa Angelus pada Minggu (10/10/2021) dari jendela yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Hubungan komersial tersebut dingin dan mekanis dan bukanlah hubungan yang berdasarkan iman yang berisi kebebasan dan cinta.

Soal keselamatan, kata Paus, bukanlah soal tugas atau tawar-menawar. Bila kita berpandangan demikian maka kita sesungguhnya telah tersesat.

“Keselamatan adalah anugerah dan tidak terkait dengan pemenuhan kewajiban, kita peroleh iman secara cuma-cuma dan tidak bisa dibeli,” tegas Paus sambil menambahkan bahwa kita harus menyingkirkan iman komersial dan mekanis. Dan menyingkirkan gambaran palsu tentang Tuhan sebagai Pribadi yang selalu membuat perhitungan, bukan sebagai seorang ayah yang baik.

Pandangan penuh cinta

Untuk menyingkirkan hubungan komersial dengan Tuhan, Paus meminta kita untuk selalu memandang wajah Tuhan yang penuh cinta. Seperti tercantum dalam ayat 21: Dia mengarahkan pandangaNya padanya dan menaruh kasih padanya.

“Di sini iman lahir dan dilahirkan kembali. Bukan dari kewajiban, bukan dari sesuatu yang harus dilakukan atau dibayar, tetapi dari pandangan cinta untuk disambut,” kata Paus.

Kehidupan kristiani, tambah dia,  menjadi begitu indah jika tidak didasarkan pada kemampuan dan karya kita, tetapi pada pandangan Tuhan yang penuh cinta.

“Apakah iman Anda sedang layu? Carilah tatapan wajah Tuhan. Tempatkan diri Anda dalam peribadatan, terutama dalam Ekaristi.  Biarkan diri Anda diampuni dalam Pengakuan, berdiri di depan Salib. Singkatnya, biarkan dirimu dicintai oleh-Nya. Ini adalah awal dari iman: biarkan dirimu dicintai oleh-Nya yang adalah seorang Bapa,” jelasnya.

Berbagi

Di tempat lain,  Paus menegaskan perlunya  berbagi — atau memberi dari harta milik kita — agar hidup bisa menjadi lebih sempurna. “Pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin” (ay. 21).

“Iman tanpa pemberian adalah iman yang tidak lengkap, lemah dan sakit… Iman tanpa pemberian, tanpa pamrih, tanpa amal pada akhirnya membuat kita sedih,” katanya. (Admin)

Masih tersedia buku “Bunda Semua Cinta” ini. Berminat? Hubungi: 0812-85723904

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *