Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya.
Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.” Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia. (Markus 3:7-12).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
INJIL hari ini mengisahkan banyak orang dari berbagai tempat datang bertemu dengan Yesus. “Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.” (Markus 3:7-8).
Mereka telah mendengar banyak tentang Yesus dan karyaNya. Ketika ada kesempatan untuk melihat dan bertemu langsung dengan Yesus (pada jaman now dalam Misa/Ibadat harian dan Misa Mingguan/Ibadat Mingguan tanpa komuni) mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Mereka mau melihat, mendengar dan mengalami sendiri ajaran dan karya Yesus.
Orang-orang sakit (kita) berdesak-desakan hendak menjamah dan dijamah Yesus. Mereka (kita) percaya akan kekuatan yang keluar dari Yesus Tuhan yang mampu menyembuhkan mereka (kita). Pencarian mereka akan Yesus memang tidak selalu dilandasi motivasi yang mendalam, tetapi sekurang-kurangnya mereka memiliki kemauan dan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan Yesus, melihat dan mendengar Yesus, mau dan rindu disembuhkan Yesus, mau dan rindu dijamah dan menjamah Tuhan Yesus.
Kemauan dan kerinduan yang kuat untuk datang kepada Tuhan Yesus merupakan modal awal atau dasar untuk mengenal dan mencintai Yesus secara lebih mendalam. Apakah kita selalu ada kemauan dan kerinduan untuk datang bertemu Tuhan Yesus dalam misa harian (kalau tidak berhalangan – vakultatip) dan terutama wajib dalam misa setiap hari Minggu atau hari-hari raya lain yang disamakan seperti hari Minggu? (Perintah Tuhan: Kuduskanlah Hari Tuhan?)
Apakah kita selalu mau dan selalu rindu datang kepada Yesus pada “waktu-waktu standar” itu di tengah kesibukan harian dan mingguan kita? Ataukah kita hanyut atau tenggelam dalam “lautan” kesibukan atau rutinitas keseharian kita, sehingga melupakan Tuhan? Tetap dan selalu ada waktu di tengah “lautan” kesibukan harian untuk bertemu dengan Tuhan.
Semoga Allah Tritunggal Mahakudus menjamah dan (+) memberkati kita sekalian yang selalu rindu dan mau datang untuk bertemu dan menjamah dan dijamah Tuhan. Amin.