Renungan Kamis, 2 Maret 2023: Berdoalah dengan Sadar dan Iman yang Teguh (Matius 7:7-12)

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;   carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat  dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 

Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,  atau memberi ular, jika ia meminta ikan?  Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik   kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

 

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,  perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Matius 7: 7-12).
Oleh: Romo  John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
MENINGKATKAN  semangat doa adalah salah satu aktivitas yang mesti dijalankan dalam Retret Agung selama Masa Prapaska (selain puasa, pantang, tobat dan amal kasih).
Kita perlu belajar dari Ratu Ester dlm bacaan pertama hari ini. Dia selalu mengandalkan Tuhan sebagai benteng perlindungan di dalam “bahaya”. Dia selalu berdoa (dengan sadar dan penuh iman) agar umat Israel dijauhkan dari marabahaya. Kepasrahan di dalam doa (berdoa dengan sadar dan iman yangg penuh) membuat Ester diperhatikan oleh Tuhan. “Di kala bahaya maut menyerang, Ratu Ester pun berlindung pada Tuhan” (Ester 4:10a).
Dalam Injil hari ini, Yesus menyinggung tentang doa, berdoa dan pengabulan doa. Adalah baik dan “wajib” meminta atau memohon sesuatu (berdoa) kepada Tuhan, teristimewa dalam Misa Harian (Vakultatip) dan atau Misa/Ibadat Sabda bersama “wajib” pada Hari Minggu -Kuduskanlah Hari Tuhan). “Mintalah maka  kamu akan diberi; Carilah, maka kamu akan mendapat; Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius  7:7).
Soal pengabulan doa, itu adalah “urusan Tuhan sendiri”, kehendak Allah sendiri. Yang pasti Tuhan selalu mengabulkan doa kita, tidak bisa tidak dikabulkan. Pada dasarnya, Tuhan yang kita imani sudah, sedang dan akan selalu mendengarkan dan mengabulkan doa kita. Memberikan yang terbaik dan terindah untuk kita. Tetapi yang diberikan itu sesuai dengan rencana dan kehendak Allah sendiri, bukan sesuai “selera”, keinginan, kehendak kita.
Maka dalam doa, berdoa perlu pasrahkan diri dan hidup serta persoalan kita kepada rencana dan kehendak Allah. Biarkanlah Allah sendiri yang “mengatur, mengurus” doa, permintaan kita sesuai dengan kehendakNya. Dan yang kita terima, itulah yang terbaik dan terindah. Maka harus disyukuri.  “Jadilah kehendakMu!” adalah Doa yamg  diajarkan Yesus kepada kita.   Doa dengan sadar dan dengan sikap iman yang penuh.
Selamat berdoa dengan sadar dan dengan sikap iman yg penuh dan tulus. Semoga Allah Tritunggal Mahakudus mengabulkan doa kita  dan (+) memberkati kita sekalian yang berdoa dengan  sadar dan dengan sikap iman yang penuh. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *