Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus berkata kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.
Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Lukas11: 5-13).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
HARUS disadari dan diyakini dan diimani bahwa kita mempunyai Tuhan Allah yang sangat dekat dengan kita, sehingga kita menyebut Allah itu sebagai Bapa. Sebagai Bapa, Allah sangat tahu apa yang terbaik dan terindah untuk anak-anakNya (kita).
Allah Bapa yang mahatahu dan mahabijaksana itu pasti akan mengarahkan anak-anakNya (kita) yang “rajin” datang kepadaNya untuk menjadi bijaksana, hidup bahagia, damai, penuh sukacita dan selamat. “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka akan dibukakan pintu bagimu,” kata Yesus dalam Injil hari ini (Lukas 11:9).
Persoalannya apakah kita sungguh yakin, percaya kepada kuat kuasa dan kebijaksanaan Allah yang hanya beri yang terbaik dan terindah untuk kita? Kita terkadang, bahkan sering masih bimbang dan ragu untuk datang dan minta “yang dibutuhkan” kepada Allah. Kita terkadang bahkan sering masih percaya kepada “kekuatan manusia” atau “kepercayaan-kepercayaan lain”, kekuatan perdukunan, dan lain-lain semacam itu daripada kepada Tuhan Allah.
Mengapa masih bimbang dan ragu? Karena kita merasa takut dan kecewa kalau permohanan kita ditolak oleh Allah, tidak dikabulkan oleh Allah. Kalau masih berpikir atau beranggapan demikian, itu berarti kita belum sungguh-sungguh beriman, belum sungguh-sungguh percaya bahwa Allah Bapa hanya akan memberikan yang terbaik dan terindah untuk hidup kita.
Yesus menegaskan kepada para muridNya (kita) bahwa mereka (kita) harus berdoa dengan tidak jemu-jemunya dan harus yakin seyakin-yakinnya bahwa apa yang diminta akan diperoleh, karena Allah yang mahatahu dan mahabijaksana akan memberikan yang terbaik dan terindah bagi keselamatan setiap orang (kita) yang memohon kepadaNya. “Setiap orang yang meminta, menerima, dan setiap orang yang mencari, mendapat, dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” (Luk. 11:10).
Allah yg mahatahu dan mahabijaksana telah, sedang, akan mengalokasikan, menyiapkan pada waktu dan tempatnya jawaban-jawaban atas doa yang disampaikan dengan terus menerus dan dengan hati yang penuh iman. Yakinlah Tuhan Allah tidak pernah tidak mengabulkan doa kita!
Bunda Maria yakin bahwa Tuhan Yesus akan mengabulkan permohonannya untuk tuan pesta yang kehabisan anggur di Kana, meski pada saat itu permintaannya “ditolak” oleh Yesus. Jangan malu-malu minta “apa saja yang dibutuhkan” kepada Tuhan, nanti Tuhan akan “mengatur atau mengalokasikan waktu dan tempat pengabulannya, bisa cepat, bisa lambat!
Semoga berkat doa Bunda Maria, Ratu Rosari dan Santo Yosef, Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita yang “rajin minta apa saja yang kita butuhkan” kepada Allah Bapa kapan dan di mana saja, terutama (yang standar) dalam Misa Harian (fakultatif) dan/atau dalam Misa Hari Minggu dan Hari-hari Raya yang disamakan dengan hari Minggu (wajib). Amin.