Sekali peristiwa, Yohanes Pembabtis yang berada di dalam penjara mendengar tentang pekerjaan Yesus. Lalu Ia menyuruh murid-muridNya bertanya kepada Yesus: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?”
Yesus menjawab mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: “Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. (Matius 11:2-11).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
HARI ini kita memasuki Minggu Adven ke-3, yang sering disebut sebagai Minggu Gaudate atau Sukacita atau Joy. Warta Sabda Tuhan hari ini yang bernada dasar dan bernapaskan gembira dan penuh sukacita mengajak kita untuk menantikan kedatangan Tuhan dengan penuh sukacita dan kegembiraan (full of joy).
Kita baca dalam Kitab Nabi Zefanya 3:14: “Bersorak sorailah hai Putri Sion, bergembiralah hai Israel. Bersukacita dan beria-rialah hai Putri Yerusalem!”
Kita baca juga dalam Filipi 4:4-5: “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Tuhan sudah dekat!”
Dalam Injil kita dengar tentang Sumber Sukacita kita. Tuhan Yesus yang dinanti-nantikan itu mau tinggal dalam hati, hidup dan karya kita. Mau tinggal dalam keluarga kita. Dialah yang membawa damai sejahtera, sukacita dan kegembiraan bagi kita.
Dia sudah, sedang dan akan terus “membabtis” kita dengan Roh Kudus dan dengan api. (Membaptis berarti mempermandikan, membersihkan, menghapuskan “kotoran” dosa, salah dan kejahatan kita). Kata Yohanes Pembaptis: Aku membaptis dengan air; tetapi Ia yang lebih berkuasa daripadaku akan datang dan membuka tali kasutNyapun aku tidak layak. Ia akan “membabtis” kamu dengan Roh Kudus dan dengan api!” (Lukas 3: 16).
Unsur atau warna gembira atau sukacita (Joy) yang (sudah,sedang dan) akan dibawa Yesus diwartakan oleh Yohanes Pembaptis. Karena itu Yohanes Pembaptis juga menyerukan Pertobatan. Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis, dipermandikan, dibersihkan dari dosa dan kejahatan kita (ditegaskan dalam Injil Minggu lalu).
Hari ini kita bertanya kepada Yohanes Pembaptis: “Apa yang harus kami (kita) perbuat (setelah dibaptis)?” Dan Yohanes menjawab: Barang siapa mempunyai dua helai baju hendaknya ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barang siapa mempunyai makanan hendaklah ia berbuat demikian” (Lukas 3:11).
Di sini kita tobat, bertobat, pertobatan, metanoia! Ada pertobatan batiniah dan lahiriah. Pertobatan batiniah melalui Sakramen Tobat dan Sakramen Ekaristi diwujudnyatakan juga dalam bentuk pertobatan lahiriah dengan tindakan atau aksi nyata yakni berbagi kasih atau berbuat amal kasih dengan mereka yang lebih berkekurangan dari kita. Itulah yang sering kita wujudnyatakan dalam bentuk aksi natal atau kalau pada Masa Prapaskah dalam bentuk APP (aksi Puasa Pembangunan). Di sini kita sudah menghayati, merasakan, menikmati dan mengamalkan hidup yang penuh sukacita, kegembiraan, full of joy dengan Tuhan dan sesama.
Unsur atau warna gembira, sukacita, joy harus ada dan dihayati dlm hidup ini, baik dalam suka maupun dalam duka. Selamat menantikan kedatangan Tuhan dengan sukacita! Selamat bekerja, menjalankan bakti tobat/sosial dengan sukacita! Selamat Bertobat dengan sukacita! Beri sedekah atau derma atau aksi-aksi dengan gembira! Menolong dengan sukacita! Pokoknya serba sukacita; full of joy dalam hidup ini.
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Jangan takut!
Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang selalu hidup penuh sukacita dalam dan bersama Tuhan. Amin.