Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran ; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku . Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
PENTAKOSTA adalah Peristiwa Pencurahan Roh Kudus atas para Rasul, atas Gereja, atas umat Allah, saya, anda, atas kita anggota Gereja. Peristiwa Pencurahan Roh Kudus adalah momen LAHIRNYA GEREJA, lahirnya UMAT ALLAH, lahirnya SAYA, ANDA sebagai anggota Gereja. Maka ucapan Selamat Pentakosta mengandung arti Selamat HUT KELAHIRANKU/MU (kita) sebagai Gereja, sebagai Umat Allah Kristen Katolik.
Nah, kapan persisnya kita masing-masing resmi menerima Allah Roh Kudus? Kapan kita dilahirkan secara resmi menjadi Gereja, Umat Allah? Atau kapan persisnya kita resmi menerima Allah Roh Kudus?
Bukan tunggu Perayaan Pentakosta! Melainkan pada saat kita menerima Sakramen Permandian, pada ritus PENGURAPAN dengan Minyak Krisma. Bukan pada waktu penerimaan Sakramen Krisma. Penerimaan Sakramen Krisma adalah untuk pendewasaan dan penguatan Iman kita sebagai orang Kristen Katolik.
Peristiwa Pentakosta adalah momen terakhir “PROYEK CINTA”/karya cinta dari Allah Bapa untuk menyelamatkam kita yang berdosa ini. Namanya Karya/proyek/program/rencana penyelamatan dan keselamatan Allah Bapa, proyek Allah Bapa yang membuat kita yang berdosa selamat dan menikmati keselamatan.
Proyek cinta Allah Bapa ini dilaksanakan oleh Yesus Kristus terhadap manusia (saya, anda) yang berdosa. Proyek cinta ini dilaksanakanNya dalam SATU PAKET, mulai dari Adventus (paket Penantian kedatangan Yesus), Natal (paket KelahiranNya), Prapaska dan Paskah (Paket Sengsara dan penderitaan Yesus, wafat, kebangkitanNya, KENAIKANNYA ke Surga (meminta Bapa untuk mengutus Roh Kudus) dan Pentekosta adalah Paket terakhir (turunnya Roh Kudus ke atas para rasul, saya, anda). Tidak ada paket lain di luar itu. Dan itu semua SATU PAKET yang dilalui Yesus untuk menyelamatkan SAYA, ANDA dan Puncaknya pada peristiwa Pentekosta, turunnya Roh Kudus seperti yang kita kenangkan hari ini dalam Perayaan Ekaristi Pentekosta yang kita rayakan hari.
Pada Peristiwa Pentekosta Bapa mengutus Roh Kudus untuk turun, menetap, tinggal, berkarya dalam hati, hidup saya, anda. Dan perannya sampai detik ini MENGUDUSKAN, MENYUCIKAN SEGALA SESUATU, membuat segala sesuatu MENJADI SUCI, KUDUS DAN BARU.
“Utuslah Roh (Kudus)Mu ya Tuhan dan jadi ‘baru’ (kudus, suci) SELURUH MUKA BUMI” adalah refrein Mazmur tanggapan dan jawaban doa umat dalam perayaan ekaristi hari ini. Tanpa Pentekosta, proyek cinta dari Allah Bapa gagal total karena Roh Kuduslah yang “menyucikan segalanya” setiap saat sampai detik ini!
Dalam Misa kudus kalau Roh Kudus tidak dilibatkan, gagal total misa kita itu, kita tidak jadi KOMUNI NYATA ataupun Komuni Batin/komuni dalam “kerinduan”, karena pencurahan Roh Kuduslah yang “mengubah” persembahan (kolekte) kita, hosti dan anggur dari umat menjadi Tubuh dan Darah Kristus. “Sungguh kuduslah Engkau ya Bapa, sumber segala kekudusan. Maka kami mohon, KUDUSKANLAH PERSEMBAHAN INI DENGAN PENCURAHAN ROH (KUDUS)MU, agar bagi kami (diubah) MENJADI Tubuh dan Darah PuteraMu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus” adalah kata-kata yang diucapkan imam sebelum kata-kata konsekratio. Sekadar contoh betapa peran Roh Kudus itu sangat penting dan menentukan.
Itulah proyek, program kerja/karya Allah Bapa untuk menyelamatkan masing-masing kita melalui paket tadi yang tidak terpisahkan satu sama lain.
Bagaimana sikap kita sebagai penikmat keselamatan itu terhadap paket itu? Apakah kita sudah ambil bagian secara aktif dalam seluruh rangkaian paket itu dalam setahun liturgi? Sadarlah, seluruh paket itulah yang kita rayakan dalam setiap misa atau ibadat pada setiap hari Minggu atau Hari-hari Raya yang disamakan dengan hari Minggu.
SELAMAT MERAYAKAN PENTAKOSTAKU/MU.
Semoga dengan PERTOLONGAN DOA Bunda Maria dan St. Yosef, Allah Tritunggal Mahakudus: Bapa dan Putera dan Roh Kudus (+) memberkati kita sekalian yang merayakan HUT Kelahiran sebagai anggota Gereja/Umat Allah.
SELAMAT MERAYAKAN PENTEKOSTAKU/MU