Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. (Yohanes 3: 16-18).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
HARI ini Gereja Katolik merayakan Hari Raya (Pesta) Tritunggal Mahakudus. Apa makna Perayaan (Pesta) Tritunggal Mahakudus bagi kita yang merayakannya?
Pertama: Iman akan Allah Tritunggal Mahakudus (Allah: Bapa, Putera, Roh Kudus) menegaskan kepada umat beriman (kita) yang percaya kepadaNya tentang Allah yang selalu menyertai dan hadir (terlibat) dalam perjalanan sejarah manusia (dalam perjalanan sejarah hidup kita dalam perjalanan suka-duka hidup kita, dalam seluruh perjalanan peristiwa atau pengalaman hidup kita “saat ini di sini”.
Allah Tritunggal Mahakudus tidak hanya hadir dahulu kala, tetapi hadir dan terlibat sekarang dan dii sini, dan selalu dan hingga akhir zaman. “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman!” (Matius 28:20). “Roh Kebenaran (yang diutus oleh Allah Bapa dan Allah Putera) akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran,” kata Yesus (Yohohanes 16:13).
“Demikian besarlah cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menganugerahkan PuteraNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan hidup kekal. Karena Allah mengutus PuteraNya bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepadaNya tidak akan dihukum!” kata Yesus kepada kita seperti terdapat dalam Yohanes 13: 16-17).
Sayangnya, manusia (mungkin kita juga?) terkadang bahkan sering kurang menyadari kehadiran dan keterlibatan Allah Tritunggal dalam perjalanan hidup kita.
Kedua: Iman akan Allah Tritunggal Mahakudus menegaskan kepada umat beriman (kita) tentang arti atau makna hidup kita yang sesungguhnya. Allah Tritunggal Mahakudus telah menunjukkan itu. Hidup Allah Tritunggal Mahakudus adalah hidup dalam “persekutuan, persatuan” yang didasarkan pada relasi dan komunikasi kasih atau cinta. Dengan iman ini umat beriman (kita) juga harus berusaha untuk selalu hidup dalam persekutuan dengan yang lain atas dasar kasih atau cinta. Hanya dalam persekutuan dengan Allah dan sesama yang didasarkan atas kasih/cinta, hidup kita mendapatkan arti atau makna yang sesungguhnya.
Ketiga: Iman akan Tritunggal Mahakudus menyadarkan kita akan tugas kita yang percaya kepadaNya: melaksanakan perintahNya untuk memberitakan Injil (kabar gembira dan sukacita, kabar kebaikan dan keselamatan, pencerahan). Kata Yesus: “Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarilah mereka segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman!” (Matius 28:19 -20).
Selamat merayakan Pesta Tritunggal Mahakudus. Semoga, Allah Tritunggal Mahakudus: Bapa dan Putera dan Roh Kudus (+) memberkati kita sekalian. Amin.