Renungan PESTA SALIB SUCI: Salib adalah Bahasa Cinta Allah bagi Kita

Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga,  selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga,  yaitu Anak Manusia.  Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun,  demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,  supaya setiap orang yang percaya  kepada-Nya beroleh hidup  yang kekal.

Karena begitu besar kasih  Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan  Anak-Nya  yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya  kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia  bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (Yohanes 3: 13-17)

Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.

SALIB selalu menjadi simbol sengsara dan penderitaan. Namun bagi kita yang  percaya kepadaNya,  salib adalah sekaligus menjadi lambang kemenangan.  Kemenangan kasih  atas kebencian,  kemenangan hidup atas kematian.

Salib bukanlah kata akhir dalam  perjalanan iman,  perjalanan hidup rohani kita.  Salib dilihat sebagai lambang harapan, keberanian dan kemenangan. Salib mungkin menjadi pengalaman tragis dan traumatis bagi seorang Putera Allah (kita),  namun itu juga menjadi kisah kekuatan dan kesembuhan bagi kita.

Salib adalah kisah iman bahwa kita bisa melampaui kejahatan dan kekejiaan dunia ini. Salib adalah bahasa cinta, kisah cinta, kisah kasih  dan pengorbanan yang membawa keselamatan. Tiada cinta,  tiada kasih tanpa pengorbanan,  dan salib adalah bahasa utama dari cinta kasih itu.

Pada Pesta Salib Suci hari ini kita diingatkan untuk meluangkan waktu semenit-dua atau sebentar saja untuk menatap, melihat, memandang salib Kristus.  Di sanalah seluruh kisah cinta Allah dibahasakan  bagi kita.  Yesus memilih untuk  menebus kita  lewat kurban SalibNya, saat kita  berdosa atau dalam  keadaan dosa.  Begitu besar kasih pengampunan Tuhan yang tertuang dalam kisah salib.

Pandanglah,  lihatlah Salib Kristus!  Renungkanlah! Timbalah rahmat,  kekuatan dari Salib Kristus!! Sebab dengan SalibMu yang Suci,  Engkau telah menebus dan menyelamatkan dunia, menebus dan menyelamatkan kita.  Selamat Pesta Salib Suci.

Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita  yang selalu memandang salib sebagai tanda/bahasa kasih/cinta Tuhan bagi kita. Amin.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *