Renungan Selasa, 14 April 2023: Jangan Jemu-jemunya Memberi dan Memohon Pengampunan! (Matius 18: 21-35)

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?  Sampai tujuh kali? l 

Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama  seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan  dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan  hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual  beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.

Maka sujudlah hamba itu menyembah dia,  katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.

Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni 1  saudaramu dengan segenap hatimu. (Matius 18: 21-35).

Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.

YESUS  telah mengajar para muridNya  doa yang  singkat dan padat “Bapa Kami”  yang  mengakomodir apa yang diperlukan dalam  seluruh perjuangan dan aktivitas hidup  di atas panggung dunia ini.

Salah satu isi dari doa ini adalah “…dan ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami,…”

Yesus berbicara tentang pengampunan; mengampuni yang bersalah kepada kita!  Berapa kali memberikan pengampunan? Sebenarnya bisa ditanyakan juga kepada  Yesus “Sampai berapa kali” orang (kita)  mohon pengampunan atas dosa dan kesalahannya?

Kata Petrus dalam Injil hari kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni   saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?  Sampai tujuh kali?”  Seharusnya Petrus bertanya juga kepada Yesus,   sampai berapa kali ia harus meminta atau memohon pengampunan, sampai tujuh kalikah? Dan Yesus berkata kepadanya: “Bukan sampai 7 x, melainkan sampai 70×7 kali = 490 kali” (Matius 18:21-22). Seharusnya Petrus bertanya juga kepada  Yesus sampai berapa kali dia memohon atau meminta pengampunan (dari Tuhan dan sesama).  Dan Tuhan pasti berikan jawaban yang sama (490 kali juga).

Tetapi Yesus sebenarnya  mau mengajar dan mengajak kita  untuk memiliki sikap atau semangat pengampunan dan pertobatan (memberi pengampunan dan memohon pengampunan) tanpa batas, terus menerus, setiap saat here and now. Jangan  biarkan dosa dan kesalahan menumpuk dan menjadi “beban hidup”. Jangan ditunda-tunda sampai besok. Nanti stress sendiri. Sebab  Yesus pernah bersabda dalam InjilNya, kesusahan sehari,  cukup untuk sehari.  Karena besok,  masih  dan pasti ada kesusahannya tersendiri.

Dalam  retret Agung ini, kita  diajak untuk  memiliki semangat Tobat dan Pengampunan tanpa batas: Meminta pengampunan dari  Tuhan dan sesama dan memberi  pengampunan kepada sesame  terutama kepada yang bersalah,  membenci,  tidak menerima kita. Doa Yesus dari atas salib bagi orang yang menyalibkanNya: “Ya Bapa,  ampunilah mereka,  sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan!”  Dan semangat ini bisa berjalan kalau kita  memiliki semangat pengorbanan, iman yang kuat dan mendalam serta dibantu dan dikuatkan oleh rahmat Tuhan. Berbahagialah kita yang melakukannya.

Selamat mengampuni tanpa batas. Selamat memohon pengampunan terus menerus. Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+)  memberkati kita sekalian yang “rajin” meminta pengampunan dari Tuhan dan sesama dan rajin memberi pengampunan  kepada sesama. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *