Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.
Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.
Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar.” Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.” (Lukas 4: 31-37).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
SEMENJAK dibabtis, kita telah menerima Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Sejak itu sampai detik ini dan sampai selamanya, Allah Tritunggal Mahakudus itu selalu ada, hadir, bekerja dan beserta kita, apapun keadaan.
Betapa indah, bahagia dan dahsyatnya hidup di dalam dan bersama Tuhan Allah. Pada setiap saat dan tempat, kita merasakan dan menghayati dan mengalami aktivitas bersama dengan Tuhan Allah. Menjadi orang Kristiani berarti kita tidak pernah merasa sepi sendirian, melainkan selalu ada “teman yang ajaib dan penuh kuasa”. “Kemudian Yesus pergi ke Kaparnaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaranNya, sebab perkataanNya penuh kuasa! (Lukas Luk. 4:31-32).
Tuhan Allah selalu ada, hadir dan bekerja dalam diri kita yang rapuh ini. Tapi bisa juga bahkan mungkin sering terjadi hidup kita dipengaruhi kuasa kejahatan dan kegelapan serta setan-setan dan godaan-godaan lainnya.
Namun setan, kuasa jahat dan kegelapan apapun tidak akan berkutik dalam “ruang hidup kita yang penuh dengan Roh Allah, yang penuh kuat kuasa Allah, yang mengandalkan kuat kuasa Allah setiap saat di tengah kesibukan hariana kita.
“Diam, keluarlah daripadanya!” Yesus mengusir dan membekuk setan dari seorang yang kerasukan setan. (Lukas 4:35).
Kita yang selalu menyadari dan meyakini serta mengandalkan Tuhan Allah dalam hidup ini “di sini saat ini”. Sudah, sedang, akan selalu mendapat perlindunganNya. Kuasa Allah akan membentengi hidup kita dari kuasa jahat. Maka tetaplah sandarkan diri dan hidup kita pada kuat kuasa Allah setiap saat di tengah kesibukan harian kita. Apakah kita siap?
Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang selalu menyandarkan diri dan hidup kepada kuat kuasa Tuhan Allah apapun keadaan saat ini di sini. Amin.