“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.” (Yohanes 10: 11-18).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
KITA merasa tersanjung kalau orang penting mengenal kita dengan memanggil nama kita. anda. Hati penuh semangat dan berbunga-bunga. Ada semangat dan gairah hidup.
Yesus, Gembala baik, pasti mengenal dan memanggil kita dengan nama kita untuk mengikutiNya, mengimaniNya. Ia mengenal suka-duka hidup kita. Terlibat dalam suka duka hidup kita. Ia telah, sedang dan akan terus memimpin, memelihara, dan mendampingi kita, dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bersama orang lain.
Ia juga menjadi “pintu masuk” yang membawa kita untuk masuk ke dalam “ruang” kebaikan, kebenaran, sukacita, kegembiraan, kebahagiaan hidup. Pintu yang membawa kita untuk masuk ke dalam ruang keselamatan dan kehidupan yang berlimpah.
“Akulah pintu ke domba-domba itu.” (Yohanes 10:7). “..siapa yang masuk melalui pintu (Yesus), ia adalah gembala domba. Untuk dia, penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaraNya dan Ia memanggil domba-dombaNya (kita) masing-masing menurut Namanya dan menuntunnya “keluar” (Yohanes a10:2-3) ke “ruang” keselamatan dan hidup yang berlimpah-limpah: “Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan!” (Yohanes 10:10).
Sebagai gembala dan pintu yang baik dan bertanggung jawab, Yesus menyerahkan nyawaNya untuk membela domba-dombaNya (kita) untuk masuk ke dalam “ruang keselamatan”. “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawaNya bagi dombanya” (Yohanes 10:11).
Tugas kita adalah sederhana saja, datanglah kepada Pintu, mengetuk Pintu, masuk melalui pintu ke ruang keselamatan, mendengarkan suara dan Rencana serta KehendakNya.
Kita diajak juga untuk menjadi gembala yang baik. Memanggil orang dengan namanya! Mengenalnya! Menjadi pintu bagi orang lain untuk membawa mereka ke “rumah, ruang, suasana, situasi” selamat, aman, damai, gembira, dan bahagia. “Menyerahkan nyawa” untuk membela domba-domba untuk masuk “kendang” Kerajaan Allah.
Semoga, dengan bantuan Doa Bunda Maria dan Santo Yosef, Allah yang Mahakuasa (+) memberkati kita sekalian yang menjadi gembala dan pintu yang baik bagi orang lain. Amin.