Renungan Senin, 4 Juli 2022: Tuhan, Tambahkan dan Kuatkanlah Imanku!

Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia  dan berkata: “Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya,  maka ia akan hidup.”  Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.  

Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”  

Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu  sembuhlah perempuan itu.

Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut,  berkatalah Ia: “Pergilah, karena anak ini tidak mati,  tetapi tidur. ” Tetapi mereka menertawakan Dia .  Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah  anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu. (Matius 9:18-26)

Oleh:Romo John Tanggul, Paroki  Wangkung,Keuskupan Ruteng

INJIL  hari ini berbicara tentang iman, kepercayaan, keyakianan sebagai “power” yang  “menghidupkan, menggerakkan”  kita dalam seluruh peristiwa hidup kita di dunia ini.

Kepercayaan, keyakinan, iman yang total, penuh, mutlak kepada Tuhan, bukan setengah-setengah. Kepercayaan, keyakinan, iman tanpa syarat. Datang dan pasrahkan diri kepada Tuhan dalam seluruh peristiwa hidup kita, “saat ini-di sini”.

Dua contoh orang yang memiliki iman yang total ditemukan dalam Injil hari ini. Kepala rumah ibadat: ia datang dan menyembah Yesus (dengan iman yang  penuh) dan meminta agar anaknya yang sudah mati dihidupkan kembali. “Anakku perempuan baru  saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tanganMu atasnya, maka ia akan hidup” (Mat. 9:18). Alhasil anaknya dihidupkan kembali oleh Yesus.

Seorang perempuan yang menderita pendarahan: Sudah 12 tahun. Tidak sembuh-sembuh.  Dia yakin, percaya Yesus bisa menyembuhkannya. Katanya: “Asal saja kujamah jumbai jubahNya, aku akan sembuh” (Mat. 9:21). Maka dia mendekati Yesus dan menjamah “jumbai” jubahNya dan alhasil sakit pendarahannya sembuh total. Hanya dengan  menyentuh jumbai atau ujung jubah Yesus.

Keyakinan, kepercayaan, iman yang kuat, penuh, total, mendalam dalam meminta tolong kepada Tuhan Yesus membuahkan hasil yang diharapkan. Tidak ada yang mustahil bagi Allah bila orang (kita)  menaruh keyakinan, kepercayaan, iman yang mendalam kepadaNya. Harus sungguh-sungguh  yakin. Bukan hanya di bibir saja. Harus keluar dari lubuk hati yang terdalam. Pasti terjadi sesuai dengan yang  diharapkan dan dikehendaki Allah.

Bagaimana dengan kita? Harus ada kepercayaan, keyakinan, iman bahwa di dalam dan bersama Tuhan Yesus selalu  ada jalan keluar untuk seluruh persoalan hidup. Itu harga mati, tidak  perlu ada tawar menawar. Jangan bimbang dan ragu! Kalau bimbang dan ragu, maka “mukjizat” tidak akan terjadi.  Dan kalau itu yang terjadi dalam diri  kita,  saat ini di sini, maka berdoalah selalu setiap saat. Minta Tuhan menguatkan dan menambahkan  iman kita  kepada kuat kuasa Tuhan di tengah-tengah kesibukan duniawi ini.

Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita  sekalian yang sungguh beriman penuh kepada Tuhan. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *