Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.
Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.” (Lukas 14: 12-14).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
DALAM Injil hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan sesuatu yang istimewa untuk kita. Tuhan Yesus mengajak dan mengajar kita untuk berbuat baik dan berbagi kasih untuk siapa saja tanpa mengharapkan, menuntut, merindukan balas jasa.
Berbuat baik dan kasih kepada orang yang tidak bisa membalasnya kepada kita. Beri yang terbaik dan terindah kepada orang lain yang tidak bisa membalasnya kepada kita.
Kasih sejati itu selalu rindu untuk memberi, memberi, memberi serta terus memberi tanpa ada kerinduan atau keinginan dalam hati kecil untuk mendapatkan sesuatu atau balasan. Dan kasih sejati ini sungguh mendatangkan sukacita, kegembiraan, kebahagiaan bagi orang lain dan juga bagi si pemberi kasih itu.
“Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu!” (Lukas 14:14). Kita berbahagia karena membahagiakan orang lain. Dan inilah sikap dari seorang beriman yang sejati!
Selamat berbagi kasih sejati! Selamat beri yang terbaik dan terindah untuk orang lain dan Tuhan tanpa mengharapkan balas jasa.
Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang telah, sedang dan akan berbagi kasih, memberikan yang terbaik dan terindah untuk Tuhan dan orang lain tanpa mengharapkan balas jasa. Amin.