Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?”
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya.
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Matius 3:13-17).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung,Keuskupan Ruteng.
PERTEMUAN dan dialog Yohanes dan Yesus dalam Injil hari ini merangkum intisari semangat dan kepribadianYesus, arah dan tujuan misi dan pelayanan Yesus: Demi kepentingan kita manusia, bukan untuk kemuliaan diriNya.
Dia rela meninggalkan kemuliaanNya dengan mau dibaptis Yohanes. “Akulah yang perlu dibaptis olehMu, dan Engkau datang kepadaku?” kata Yohanes kepada Yesus. “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah,” kata Yesus kepadanya (Matius 3:14-15).
Yesus mau mengajak kita untuk bersikap rendah hati terhadap Tuhan dan sesama (dengan “mau dibaptis dan bertobat” meskipun tidak perlu karena Dia tidak berdosa). Juga diajak untuk setia dan taat kepada kehendak Allah (menggenapkan kehendak Allah). Juga diajak untuk solider dengan orang lain. Juga diajak untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Semangat dan sikap Yesus ini yang membuat Dia sungguh berkenan di hati Tuhan. ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan!” (Matius 3:17).
Pada Pesta Pembaptisan Tuhan ini, kita semua diajak untuk menjadi anak yang berkenan di hati Tuhan di sini saat ini. Selamat merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan. Selamat mengenangkan Pembaptisan kita masing-masing.
Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang selalu berjuang untuk berkenan kepadaNya. Amin.