Sabtu (13 Januari 2024): Jalani Panggilan Hidup Anda dengan Sukacita! (Markus 2: 13-17)

Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia.

Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.  Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi  melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”

Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Markus 2: 13-17).

Oleh: Romo John Tanggul, Paroki St. Yakobus Wangkung, Keuskupan Ruteng.

KITA punya panggilan hidup masing-masing.  Paus,  uskup,  imam,  biarawan,  biarawati,  bapa-ibu keluarga, suami, isteri,  petani,  peternak,  pedagang,  guru, dokter,  perawat, apapun jabatan, jabatan, pekerjaan kita saat ini di sini. “pangkat/jabatan/pekerjaan saya,anda” saat ini dan di sini.

Itu adalah panggilan hidup kita dan harus  disyukuri dan dinikmati serta  dijalani dengan senang/gembira hati. Dan  kita  dipanggil untuk melayani atau mengabdi Tuhan, sesama, dan inti melayani: beri yang terbaik dan terindah untuk Tuhan, orang lain. Fokus pelayanan adalah  “Yang lain” (Tuhan dan sesama), bukan diri sendiri.

Panggilan itu adalah hak penuh dari Allah dan Tuhan Allah memanggil kita  untuk “mengikuti” Dia melalui bidang tugas  kita masing-masing  dengan melayani atau mengabdi. Panggilan kita  itu merupakan kerjasama antara Tuhan dan kita sendiri.

Artinya Tuhan bertanggungjawab atas panggilan hidup kita.  Tuhan terlibat dan turut campur tangan dalam panggilan hidup kita.  Dan kita pun harus bertanggungjawab atas panggilan hidup masing-masing dengan melayani. Mengembangkannya untuk mendatangkan keselamatan,  sukacita dan kebahagiaan hidup orang lain.

Yesus memanggil Lewi dan pemungut cukai dalam Injil hari ini: “Ikutlah Aku! Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Yesus!” (Markus  2:14).

Allah memanggil semua orang berdosa (Lewi, pemungut cukai,  kita)  yang Ia kehendaki.  Ia memanggil kita  semua untuk mengikutiNya dan melanjutkan karya pelayananNya.  Konsekwensinya, kita harus  bertanggungjawab atas panggilan hidup yang telah diterima. Menikmati panggilan hidup kita “saat ini dan di sini” dengan penuh sukacita dan kegembiraan. Menikmati panggilan hidup dengan  penuh rasa tanggung jawab kp diri, sesama dan Tuhan.

Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita semua  yang bertanggung jawab atas panggilan hidup kita masing-masing  “saat ini di sini”.  Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *