“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 15: 18-21).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
“YA BAPA yang kudus, peliharalah mereka dalam namaMu!” (Yohanes 15: 18-21). Itulah doa Yesus kepada Bapa di Surga untuk Gereja atau UmatNya (kita) yang selalu dibenci oleh “dunia” (orang-orang yang tidak senang dengan kita, dengan karya dan pelayanan kita). Dalam bacaan Injil hari ini Yesus ingatkan kita: “Jikalau dunia membenci kamu (kita), ingatlah bahwa ia (dunia, musuh kita) telah lebih dahulu membenciKu daripada kamu!” (Yohanes 15:18).
Selama masih berada di dunia yang sementara ini, perlu diingat dan disadari, kita tidak mungkin akan terlepas dari tantangan, kesulitan, penderitaan dan persoalan hidup, sekalipun kita adalah pengikut Kristus yang setia (hidup beriman, hidup baik-baik, penuh cintakasih, taat agama, rajin berdoa, rajin misa harian, mingguan).
Kadang bahkan sering kita bertanya dan berontak dalam hati: “Mengapa pada saat diri dan hidup kita sungguh beriman, baik-baik di hadapan Tuhan dan sesama, rajin doa, misa, dan lain-lain, Tuhan malah “membiarkan” kesulitan, bencana, persoalan hidup, penderitaan terjadi? Mengapa Tuhan membiarkan orang-orang beriman (kita) menderita?”
Janganlah berpikiran demikian! Pikiran seperti begitu muncul dari orang-orang (mungkin juga kita?) yang kurang beriman, kurang berpegang pada terang imannya.
Dari sudut pandang atau terang iman kita, ditegaskan dan mesti diterima dan dihayati bahwa dalam semua peristiwa atau pengalaman hidup “yang serba gelap itu”, kita tidak akan pernah sendirian.
Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus, Bunda Maria dan Santo Yosef, Para Orang Kudus (yang kita mintakan bantuan doa dan perlindungannya) sudah, sedang dan akan selalu menyertai kita. Berjalan bersama kita. Bekerja bersama kita. Dan memberikan titik terang (yang terbaik dan terindah pada waktu dan pada tempatnya. Bahkan Tuhan Yesus sendiri “sudah” (sedang, akan) mendoakan kita kepada Bapa di sorga, akan memelihara kita. “Peliharalah mereka yang ‘menderita, dibenci’ ya Bapa” adalah doa Yesus untuk kita.
Percayalah akan rencana Tuhan yang terbaik dan terindah untuk kita! Apapun keadaan, meski kita selalu “dibenci”! Tuhan Yesus selalu mendoakan dan melindungi dan memelihara kita.
Semoga dengan pertolongan doa aBunda Maria dan Santo Yosef, Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang “dibenci” oleh dunia ini. Amin.