Selasa (25 Juni 2024): Jangan Buang Imanmu Demi Sesuatu yang Gampang Musnah! (Matius 7: 6.12-14)

Dalam Kotbah di Bukit, Yesus berkata: “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,  perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Masuklah melalui pintu yang sesak itu,  karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya!” (Matius 7: 6.12-14).

Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.

DALAM Injil hari ini, Tuhan Yesus memberikan kepada kita beberapa pedoman penting bagi hidup dan karya kita.

Pertama, “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan  kakinya,  dan ia berbalik mengoyak kamu!”  (Matius  7:6).

Tuhan Yesus mengajak kita untuk rajin berbuat baik, memiliki aneka kebaikan dalam hidup. Juga menjaga dan memelihara segala yang baik dan berharga dalam hidup ini, membagi-bagikan kebaikan-kebaikan itu kepada orang lain.

Yang lebih penting lagi, jangan gadaikan atau jual hal yang paling agung dan mulia dalam hidup ini (kemuliaan,  kebahagiaan,  iman) hanya karena  harta yang menggiurkan dan dapat hilang dan binasa.

Kedua, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya  orang perbuat kepada  kamu,  perbuatlah demikian juga kepada  mereka!” (Matius 7:12). Bila ingin hidup bahagia,  damai,  penuh suka cita lakukanlah pedoman ini. Kalau  kita suka orang buat “begitu” kepada kita, pasti dia juga suka kalau kita buat “begitu” untuk dia.

Kalau kita tidak suka,  pasti dia juga tidak  suka dibuat begitu.  Perlakukan orang lain seperti perlakukan diri sendiri. Kalau kita tidak  suka diolok, dipanggil “anjing” atau “babi”, janganlah kita mengolok,  memanggil “anjing” atau “babi” kepada  orang lain.

Ketiga, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan kepada kebinasaan!” (Matius 7:13). Yesus mengajak kita untuk tidak  hidup secara gampang-gampang saja untuk  mencapai sesuatu.  Jangan bermental instan atau  serba kilat.  Kaya kilat,  cinta kilat,  untung kilat.

Yesus mengajak kita untuk mengikuti jalan sempit  dan pintu kecil tapi jalan yang layak dan pintu yang layak.  Hidup ikut proses dan protokol yang wajar. Hidup melalui perjuangan, keringat, hidup ikut “jalan salib”.  Butuh pengorbanan,  keringat,   perjuangan. Life is struggle. Hidup adalah perjuangan. Mari, hadapilah  tantangan hidup ini dengan  baik dan benar agar mendatangkan kebahagiaan.

Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian  yang bisa mengikuti beberapa pedoman hidup ini. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *