Seorang Pastor Dipenjara Seumur Hidup Gegera Eksploitasi Seks Anak

OHIO,KITAKATOLIK.COM—Pastor Robert McWilliams divonis penjara seumur hidup atas tuduhan perdagangan anak di bawah usia 18 tahun, pornografi anak, dan eksploitasi terhadap anak-anak. Putusan itu dijatuhkan di Pengadilan Distrik AS di Akron, Ohio, pada Selasa (9/11/2021).

Pastor McWilliams, 41, ditahbiskan menjadi imam Keuskupan Cleveland, Ohio pada Mei 2017, dan melayani di Gereja Katolik St. Joseph di Strongsville, Ohio, hingga ditangkap pada Desember 2019. Pada Juli tahun ini, ia mengaku bersalah.

Menurut dokumen pengadilan, McWilliams memiliki ribuan foto dan video pornografi anak, yang ditemukan dan disita dari penggeledahan di kediaman McWilliams di Gereja Katolik St. Joseph pada tahun 2019. Pihak berwewenang juga menuduh bahwa Mc Williams telah menyerang anak-anak remaja dengan gambar-gambar porno yang frontal, dan “membayar dua orang anak di bawah usia 18 tahun untuk melakukan aktivitas seksual,” tulis laporan Associated Press seperti dilaporkan Autumn Jones dari Catholic News Agency pada Rabu (10/11/2021).

Ringkasan keputusan hukuman setebal 26 halaman juga berisi pengalaman setidaknya lima korban, semuanya adalah anak di bawah umur. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa McWilliams menggunakan aplikasi seperti “TextMe” dan “TextNow” untuk menyembunyikan nomor teleponnya saat berkomunikasi dengan anak di bawah umur.

Ia juga dilaporkan menggunakan Dropbox untuk menyimpan lebih dari 128.000 gambar pornografi anak.  Selain itu, McWilliams menggunakan Craigslist dan aplikasi Grindr untuk menemukan pria muda dan mengatur pertemuan seksual.

Bukan salah gereja atau imamat

Uskup Edward C. Malesic dari Cleveland menyampaikan penghargaannya untuk penegakan hukum dan sistem peradilan, “yang bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan bahwa kesalahan McWilliams dihukum dengan adil.”

“Hari ini, dengan hukuman Robert McWilliams, marilah kita sekali lagi, sebagai keluarga beriman, berdoa untuk semua orang yang terkena dampak dari tindakan tercelanya dan meminta Bapa kita yang pengasih untuk menyembuhkan setiap korban dan semua luka yang mereka derita,” kata Uskup Malesic.

Uskup Malesic juga meminta “dukungan dan terima kasih kepada semua imam yang baik” dari keuskupan, “yang dengan setia memenuhi janji mereka setiap hari dalam pelayanan kepada umat Allah.”

Kepada salah seorang korban, McWilliams menulis dalam sebuah suratnya bahwa tindakan-tindakannya itu merupakan kesalahannya sendiri, bukan kesalahan gereja atau imamat. Dia juga mengatakan bahwa dia juga sangat menyesal, malu dan sedih atas semua perbuatan dan dosa yang sudah dia lakukan. (Admin)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *