BALI,KITAKATOLIK.COM—Kementerian Agama dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) menjalin sinergi untuk menulis buku moderasi beragama menurut perspektif Katolik. Kehadiran buku ini diharapkan nantinya menghidupkan moderasi beragama di tengah masyarakat Katolik.
Proses penyusunan buku itu diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) yang dibuka di Bali pada Selasa (9/11/2021) di Bali. FGD dihadiri Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samodro, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan KWI Mgr. Yohanes Harun Yuwono, dan Sekretaris Eksekutif Komisi HAK KWI Romo Agustinus Heri Wibowo.
Staf Ahli Menteri Agama Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono menegaskan bahwa buku ini penting agar dapat menjadi acuan masyarakat Katolik dalam memahami moderasi beragama secara baik dan benar.
“Ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam moderasi beragama. Pertama, kesadaran bahwa keragaman agama dan keyakinan adalah anugerah Tuhan kepada Bangsa Indonesia. Kedua, moderasi beragama adalah modal dasar menuju kerukunan dan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Albertus seperti dilaporkan Nita dalam portal berita kemenag.go.id.
Sementara menurut Dirjen Bimas Yohanes Bayu Samodro, gereja dan pemerintah harus bergandengan tangan dan bermitra untuk terus bergerak mewujudkan umat Katolik yang seratus persen Katolik, seratus persen Indonesia.
“Idealnya seorang warga negara Indonesia yang beragama Katolik harus mampu bergerak, melibatkan diri dalam kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan masyarakat Indonesia, khususnya yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa internalisasi nilai-nilai moderasi beragama harus membawa umat Katolik pada prinsip bonum commune.
“Umat Katolik diharapkan mampu bekerja sama dengan semua pihak yang berkehendak baik untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang baik, bermartabat, adil, dan sejahtera. Diharapkan juga tidak ada sikap membeda-bedakan dalam pelayanan, tetapi mengutamakan sikap yang terbuka dengan tujuan kebaikan bagi semua,” tegas Dirjen. (Admin)