JAKARTA,KITAKATOLIK.COM—Terkait kepastian kunjungannya ke Indonesia pada 3 sampai 6 September 2024 yang akan datang, Kardinal Suharyo meminta umat dan masyarakat Indonesia tak hanya terfokus pada kedatangan pemimpin gereja Katolik universal ini, tapi juga pada pemikiran-pemikirannya.
“Jauh lebih penting memperkenalkan pikiran-pikirannya. Jangan fokus pada kedatanganya semata namun jauh lebih penting pesan-pesam beliau,” kata Kardinal Suharyo saat bertemu para pengurus Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) di Katedral, Rabu (10/4/2024).
Ia meminta paguyuban wartawan katolik ini untuk secara periodik menyampaikan pesan Paus mengenai kemanusiaan, alasan keberpihakan Paus kepada para pengungsi, perhatian kepada perdagangan orang, lintas iman terkait dokumen Abu Dhabi, lingkungan alam terkait Laudato Si’ dan sebagainya.
Orang nomor satu di Keuskupan Agung Jakarta ini menyebut dua dokumen atau gagasan besar dari Paus Fransiskus yakni Laudato Si’ (Lingkungan Hidup) dan Fratelli Tutti (Persaudaraan Sejati).
Selain penggalian pemikiran Paus Fransiskus, Kardinal Suharyo juga menjelaskan bahwa kunjungan Paus bukanlah acara dadakan, tapi sudah direncanakan sejak tahun 2020. Disampaikan juga bahwa selain Indonesia, Paus akan mengunjungi Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, mungkin ke Vietnam.
“Ini merupakan perjalanan Paus terjauh ke 4-5 negara dan pertama dalam sejarah. Biasanya, Paus hanya mengunjungi satu atau dua negara, lalu kembali ke Vatikan,” jelas Kardinal. Kardinal juga meminta dukungan doa dari seluruh umat agar Kesehatan Paus senantiasa terjaga dan rencana kunjungan ke Indonesia nanti berjalan dengan baik dan lancar.
Hadir mewakili PWKI dalam pertemuan dengan Bapak Uskup Agung Jakarta adalah Mayong Suryo Laksono dan AM Putut Prabantoro (Dewan Pembina), Algooth Putranto (Bidang Komunikasi Antar Lembaga), dan Gora Kunjana (Sekretaris) serta mitra PWKI Augustinus “Didik” Dwinarmiyadi. PWKI ini hadir dalam rangka pamitan sebelum bertolak ke Vatikan pada pekan ini. (Admin).
