BAJAWA,KITAKATOLIK.COM—Mama Maria Dhone, ibunda dari Uskup Maumere Mgr. Ewaldus Martinus Sedu dan dua saudari suster yaitu Suster Wilberta Gapi MC dan Suster Kristi Semari MC (Misionaris Claris dari Sakramen Mahakudus) dan delapan putra-putri lainnya, meninggal dunia, hari ini, Sabtu (8 Juni 2024), sekitar pukul 03.00 WITA dini hari di Bajawa, Flores, NTT.
Mama Maria, biasa disama Mama Mia, kembali ke Rumah Bapa di sorga dalam usia 88 tahun dan meninggalkan suami tercinta Bapak Nikolaus Gapi yang kini berusia 91 tahun dan sebelas putra dan putri, 20 cucu dan 11 cicit.
“Kemarin sekitar pukul 9.00 WITA, saya sempat videocall. Di atas kursi roda, Bapak Niko sempat merapat ke tempat tidur mama Mia. Mereka saling meremas tangan dan berbincang-bincang. Sekitar pukul 10.00 perlahan melemah dan akhirnya meninggal pada sekitar pukul 03.00 dini hari tadi,” kata Ferry Keo, putra pertama keluarga Bapak Niko dan mama Mia.
Pendoa
Semasa hidupnya, mama Mia dikenal sebagai wanita pendoa yang setia. Bukan hanya pendoa, tapi juga rasul atau pribadi yang selalu mengajak orang lain untuk turut serta berdoa dengan tekun. Sejak tahun 1980-an telah masuk dalam kelompok doa Koronka dan selalu membagi-bagikan sarana doa koronka yang menyerupai kalung agar orang lain turut serta dalam devosi ini.
“Tiap jam 15.00, bapak dan mama selalu mendoakan doa koronka. Itu wajib buat mereka berdua. Sementara kita semua wajib ikut doa rosario setiap malam bersama bapak dan mama,” cerita Adelina Moi, putri keempat keluarga ini yang tinggal bersama orangtuanya.
Setiap hari, ia bersama suami selalu mengikuti Perayaan Ekaristi di Gereja Santo Yosep, Bajawa. Padahal, Bajawa, tempat domisilinya, adalah kota yang sangat dingin. Kala orang lain masih berselimut atau berdiang di depan tungku api (nizu api), keduanya telah bergegas ke gereja untuk mengikuti misa dan tentu saja menerima hosti kudus, sumber kekuatan mereka.
Seperti para orangtua lainnya, ia selalu mengarahkan putra-putrinya kepada Kristus dan bertingka laku lurus. “Mona mae… (jangan…)!” katanya selalu kepada anak-anaknya agar tak salah jalan dan terus hidup dalam prinsip kebaikan.
Selamat jalan Mama Mia. Selamat kembali ke rumah Bapa yang kekal. Nikmatilah kebahagiaan yang kekal bersama para kudus di sorga. (Paul MG).