Ini Tiga Nilai Kerja Manusia

KITAKATOLIK.COM—Setiap pekerjaan manusia menampakkan tiga nilai utama yakni nilai pribadi, nilai sosial dan nilai keagamaan. Nilai-nilai ini, entah disadari atau tidak, ada dalam diri dan kerja manusia.

Nilai Personal

Kerja itu mempunyai nilai pribadi karena ia merupakan kegiatan khusus dari makhluk yang berakal budi dan berkehendak bebas. Kemampuan untuk bekerja termasuk dalam martabat khusus manusia. Sebab hanya dia saja yang bisa dengan sadar dan bebas dapat mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan atau maksud tertentu. Karena itu ia wajib mempertanggungjawabkan pekerjaannya sendiri.

Kerja mendatangkan barang-barang material dan memperkaya dirinya dalam aspek rohani. Dengan  bekerja, segala potensi, kemampuan dan daya insani manusia dikembangkan dan diaktualisasikan. Manusia menjadi semakin sempurna karena seluruh diri dan potensinya dilatih dan dikembangkan. Kerja menjadi sarana untuk mengungkapkan dan menyatakan diri.

Nilai sosial

 Selain bernilai pribadi, kerja juga bernilai sosial.  Nilai ini muncul oleh kodrat manusia sebagai mahluk sosial yang mengandaikan relasi ketergantungan. Semua perlengkapan hidup seperti pakaian, alat-alat teknologi serta semua sarana infrastruktur yang dinikmati bukanlah hasil karya seorang manusia. Teknologi dan kebudayaan adalah hasil karya banyak orang berdasarkan perbagai kesanggupan yang berbeda. Hasil karya seseorang dinikmati oleh banyak orang.

Tak ada satu jenis pekerjaanpun yang hanya diperuntukkan bagi pribadi tertentu saja. Kerja, apapun bentuknya bernilai sosial. Juga nyata bahwa tak ada satu pekerjaanpun yang tertutup bagi seseorang dan memenuhi seluruh kebutuhannya. Setiap jenis pekerjaan selalu berkaitan dengan yang lain, baik yang dikerjakan sekarang maupun pada masa lampau dan masa akan datang.

Keterikatan ini bukan hanya dalam hasil-hasil material tetapi juga berupa ide-ide, gagasan-gagasan dan konsep-konsep yang saling melengkapi. Karenanya kerja tak hanya terbatas pada nilai pribadi. Kerja harus jadi satu bentuk pengabdian kepada sesama, yang mengembangkan dan memperkaya orang lain. Kerja menjadi satu bentuk pelayanan kepada sesama.

 Nilai keagamaan

Nilai kerja yang ketiga adalah nilai keagamaan. Nilai selalu bersandar pada yang mutlak. Karena itu demi mencapai kesempurnaan, pekerjaan manusia tidak hanya berhenti pada nilai pribadi dan sosial saja.

Jika hanya nilai-nilai itu yang dikejar manusia dalam bekerja, maka kerja belum mempunyai arti yang hakiki bagi kemanusiaannya. Kalau demikian maka nilai sekuler menjadi tertinggi dus tenggelam dalam paham sekuralistis.

Jadi harus ditemukan dalam kerja itu nilai yang paling fundamental yakni nilai keagamaan/religius. Yang dimaksudkan dengan ini yakni arti suatu pekerjaan dalam konteks hubungan manusia yang bekerja dengan penciptanya. Disinilah letak nilai spiritual dari pekerjaan, yaitu bahwa dalam kesibukan bekerja, manusia menyadari adanya pencipta yang memungkinkan dia bekerja.

Bahwa pekerjaan itu punya nilai spiritual, dapat nampak jelas pada kenyataan bahwa dalam bekerja, manusia menyatakan kerjasamanya dengan Allah Pencipta yang telah menyediakan segalanya untuk dia kembangkan dan gunakan bagi hidupnya dan orang lain.

Tuhanlah yang memberikan kekuatan dan energi bagi manusia untuk bekerja maka diapun harus melakukan segala jenis pekerjaannya dengan penuh cinta. Sebab bekerja tanpa cinta tak mempunyai kekuatan apa-apa dan hanya dapat mengantar orang kepada kegelisahan dan kecemasan kumulatif.

Makanya pengabdian yang langsung pada Tuhan lewat ibadah merupakan puncak dari kerja manusia khusus dalam kaitannya dengan nilai religius dari kerja manusia.

Secara singkat bisa dikatakan bahwa kerja punya nilai penyempurnaan pribadi manusia. Lewat kerja, manusia mengaktualisasikan dirinya yang adalah mahkluk yang berpribadii, makhluk sosial dan makhluk ber-Tuhan. (Petrus MG)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *