VATIKAN, KITAKATOLIK.COM., Orang muda harus mencintai, yakin dan mengikuti impian-impian mereka. Jangan sekali-kali berputus asa karena Yesus selalu bersama mereka. Demikian penegasan Paus Fransiskus dalam audiensi umum mingguannya pada 20 September 2017, kemarin.
Pada saat yang sama ia menegaskan, saat hidup terasa sulit, tertindih beban berat, mereka harus berusaha untuk bangkit lagi, mengijinkan orang lain membantu mereka. Dan ketika kebosanan meliputi mereka, mereka harus mencurahkan seluruh perhatian mereka untuk melakukan hal yang baik bagi orang lain.
Paus menegaskan, “Tidak masalah di mana Tuhan telah menempatkan Anda, berharap dan teruslah berharap,” kata Paus seperti dilaporkan Carol Glatz, dari Catholic News Service.
Berikut 25 nasihat yang dikemukakan Paus dalam rangka membangun harapan kaum muda.
Musuh nomor I tidak berada di luar sana, tapi dalam diri Anda. “Jangan memberi ruang untuk pikiran pahit atau gelap.”
“Percaya pada keberadaan kebenaran yang paling mulia dan indah” dan percayalah bahwa Tuhan, melalui Roh Kudus, sedang mengantarkan segalanya ke arah kebaikan, menuju “pelukan Kristus”.
Orang-orang yang percaya tidak sendirian dalam iman mereka. Ada juga orang lain yang berharap juga. “Dunia terus berterimakasih karena visi dari banyak orang yang mencipta dan membuka, yang membangun jembatan, yang bermimpi dan percaya, bahkan ketika mereka mendengar kata-kata ejekan di sekitar mereka.”
Jangan pernah percaya bahwa perjuangan di bumi ini sia-sia. “Tuhan tidak pernah mengecewakan dan dia menginginkan benih yang ditanamnya pada setiap orang untuk mekar. “Tuhan juga membuat kita untuk berbunga.”
“Di manapun Anda berada, bangun!”
Saat hidup semakin keras, dan “Anda jatuh, bangkitlah. Jangan pernah tergeletak. Bangunlah danbiarkanlah orang-orang lain membantu Anda untuk berdiri kembali.”
“Jika Anda sedang duduk, bangkitlah, mulailah berjalan!” Mulailah sebuah perjalanan.
“Jika Anda bosan, kaku, hancurkanlah kebosanan itu dengan melakukan perbuatan baik.”
“Jika Anda merasa hampa dan demoralisasi, mintalah agar Roh Kudus mengisi kembali kekosongan itu.”
Bekerjalah untuk perdamaian di antara manusia.
Jangan dengarkan mereka “yang menyebarkan kebencian dan perpecahan.”
Tidak peduli seberapa berbedanya satu sama lain, manusia “diciptakan untuk hidup bersama. Bila terjadi perselisihan, tunggu dengan sabar. Suatu hari nanti Anda akan menemukan bahwa segelintir kebenaran telah dipercayakan kepada semua orang.”
Cintailah orang lain. Hargailah perjalanan setiap orang – entah perjalanannya itu menurut Anda penuh masalah, menurun dan sempit – karena setiap orang memiliki sejarahnya sendiri-sendiri.
Setiap bayi yang lahir adalah “janji hidup yang sekali lagi menunjukkan bahwa hidup itu lebih kuat daripada kematian.”
“Yesus telah memberi kita terang yang bersinar dalam kegelapan, pertahankan dan lindungilah. Cahaya unik ini adalah kekayaan terbesar yang dipercayakan kepada hidup Anda.”
Mimpi tentang dunia yang lebih baik memang belum terlihat, tapi pasti akan datang suatu hari nanti. Pikirkan orang-orang yang berlayar di lautan, mendaki gunung, menaklukkan perbudakan atau membuat hidup lebih baik bagi orang-orang di bumi.
Bertanggung jawab: “Setiap ketidakadilan terhadap orang miskin adalah luka terbuka” dan generasi yang tak terhitung jumlahnya akan muncul setelah Anda hidup.
Mintalah Tuhan untuk keberanian setiap hari. “Ingatlah bahwa Yesus menaklukkan ketakutan bagi kita” dan “musuh kita yang paling berbahaya pun bisa melakukan apapun melawan iman.”
Jika ketakutan atau kejahatan menjalar begitu besar rasanya tidak dapat diatasi, ingatlah “Bahwa Yesus hidup di dalam kamu. Dan, melalui Anda, dialah, yang, dengan kelemahlembutannya, ingin menaklukkan semua musuh kemanusiaan: dosa, kebencian, kejahatan dan kekerasan.”
Berani mengatakan yang sebenarnya, tapi jangan pernah lupa, “Anda tidak berada di atas siapa pun.” Bahkan jika seseorang merasa yakin bahwa dia adalah orang terakhir di bumi yang memegang kebenaran.
Berpeganglah pada cita-cita dan hidup untuk sesuatu yang lebih besar dari dirimu, bahkan jika harganya mahal.
“Tidak ada yang lebih manusiawi daripada melakukan kesalahan dan kesalahan ini tidak harus menjadi penjara untuk Anda.” Anak Allah datang “bukan untuk orang sehat, tapi orang sakit” sehingga orang tidak boleh takut bangun lagi dan memulai dari awal ketika mereka jatuh, “karena Tuhan adalah temanmu.”
“Jika kepahitan menyerang, yakinilah bahwa ada banyak orang yang masih bekerja untuk kebaikan; dan menyemai benih dunia baru dalam kerendahan hati mereka.”
Luangkan waktu dengan orang-orang yang memiliki hati seperti anak kecil.
“Hiduplah, cintailah, dan dengan anugerah Tuhan, janganlah pernah berputus asa.” (Petrus MG)