VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Dunia membutuhkan media yang dapat membantu kaum muda untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat, media yang menyajikan fakta dengan jelas dan tidak memihak.
Demikian pesan Paus Fransiskus pada Selasa (30/6/2020) kepada para Asosiasi Pers Katolik. Paus meminta para jurnalis katolik untuk membantu meruntuhkan kesalahpahaman.
“Kita membutuhkan media yang mampu membangun jembatan, mempertahankan kehidupan dan meruntuhkan tembok yang mencegah dialog yang tulus dan komunikasi yang jujur antara individu dan masyarakat,” tulisnya.
Kita, tambahnya, membutuhkan media yang dapat membantu orang-orang, terutama kaum muda, untuk membedakan yang baik dari yang jahat, untuk mengembangkan penilaian yang sehat berdasarkan pada presentasi fakta yang jelas dan tidak memihak, dan untuk memahami pentingnya memperjuangkan keadilan, kerukunan sosial dan penghormatan terhadap kehidupan bersama.
“Kita membutuhkan orang-orang beriman yang dapat melindungi komunikasi dari upaya-upaya pembelokan atau yang ingin membelokkannya ke tujuan-tujuan yang lain,” kata Paus.
Pada bagian lain, Paus menggarisbawahi bahwa komunikasi sejati menuntut lebih dari sekadar kompetensi professional.
Seorang komunikator sejati, kata Paus, mendedikasikan dirinya sepenuhnya untuk kesejahteraan orang lain, di setiap tingkatan, dari kehidupan setiap individu hingga kehidupan seluruh keluarga manusia,” tulisnya.
“Kita tidak dapat benar-benar berkomunikasi kecuali jika kita terlibat secara pribadi, kecuali kita secara pribadi dapat membuktikan kebenaran pesan yang kita sampaikan. Semua komunikasi memiliki sumber pamungkasnya dalam kehidupan Allah Tritunggal, yang berbagi dengan kita kekayaan kehidupan ilahi-Nya dan pada gilirannya memanggil kita untuk mengkomunikasikan harta itu kepada orang lain melalui persatuan kita dalam pelayanan kebenaran-Nya,” katanya. (Admin)
