JAKARTA, KITAKATOLIK.COM—Eksistensi Keuskupan Umat Katolik di lingkungan TNI/Polri atau Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI) belum terlalu populer. Berbeda dengan keuskupan lain yang bersifat teritorial dan memiliki wilayah penggembalaan tertentu, OCI merupakan satu-satunya keuskupan ketegorial di Indonesia.
OCI dibentuk oleh Kongregasi Suci untuk Perkembangan Iman Vatikan pada 25 Desember 1949 melalui Dekret No. 102/50. Dekret ini merupakan respons kongregasi iman atas Keputusan Menteri Pertahanan RI yang mendirikan sebuah unit khusus Perawatan Rohani bagi para prajurit. Dekret tersebut juga menetapkan Mgr. Albertus Soegijapranata SJ sebagai Uskup Militer pertama.
Pada 21 April 1986, Paus Yohanes Paulus II mengeluarkan Konstitusi Apostolik tentang OCI berjudul Spirituali Militum Curae. Dengan demikian, eksistensi OCI dan kiprahnya dalam pelayanan rohani dan spirit kebangsaan kepada para prajurit yang beragama katolik kiat kuat.
Dalam pelayanannya, OCI berusaha agar segenap insan TNI/Polri yang beragama Katolik tidak hanya menjunjung nilai-nilai Sapta Marga, sumpah prajurit dan Tri Brata, tetapi juga nilai-nilai Katolik yang terkristal dalam hukum kasih dan perdamaian. Nilai-nilai ini dapat membantu segenap Prajurit dan purnawirawan untuk menjadi warga Negara yang utuh dan warga gereja yang utuh pula (100 % Katolik dan 100 % Indonesia).
Pokok-pokok pikiran ini tertuang dalam buku “Spirit Kebangsaan Prajurit dalam Perspektif Spirituali Militum Curae” yang ditulis RD. Rofinus Neto Wuli, Pastor Bantuan Militer dan Polisi (Pasbanmilpol) di lingkungan TNI/Polri.
Berisi 26 Bab, buku setebal 280 halaman ini yang diterbitkan oleh Penerbit Obor ini berisi kumpulan-kumpulan tulisan yang kaya referensi, bernas dan bermakna bagi pembangunan mental spiritual Katolik yang kuat dalam pengabdian secara total bagi NKRI. Semua tulisan yang tersaji dalam buku bersampul hijau ini terfokus pada tema keindonesiaan dan kekatolikan.
Meski semuanya menarik, ada beberapa tulisan yang sangat perlu dibaca, yaitu: Filsafat Perdamaian Eric Well: Di Nice Aku Mulai (hal. 145), Berpastoral di Tengah Kekerasan Urban (hal. 187); Gereja dan Pancasila dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara demi Keutuhan dan Kedaulutan NKRI (hal. 85); SDM TNI AD Pancasilais: Manajemen Deradikalisasi Berbasis Pancasila (hal. 67); Menjadi “Kelompok Kecil” yang Berkualitas: Perspektif Agama Katolik (hal. 233) dan Hayati Kekatolikan, Rajut Keindonesiaan (hal. 43). (Admin)