Paus Fransiskus: Prapaskah adalah Masa Peralihan dari Perbudakan ke Kemerdekaan

VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Masa puasa yang dijalani selama 40 hari merupakan kesempatan untuk beralih dari perbudakan dosa kepada kemerdekaan yang ditemukan dalam rekonsiliasi dengan Tuhan.

“Perjalanan prapaskah adalah eksodus dari perbudakan menuju kebebasan,” kata Paus Fransiskus dalam kotbahnya, Rabu Abu (17/2) dalam Perayaan Ekaristi yag di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Perayaan Ekaristi dihadiri pula sekitar  50 kardinal 100 umat.

Empat puluh hari ini, kata Paus Fransiskus, sama dengan perjalanan umat Allah  (bangsa Israel) melalui padang gurun untuk kembali ke tanah air mereka.

Sama seperti orang Israel yang mendapatkan banyak godaan sepanjang perjalanan mereka selama 40  tahun mengembara di padang gurun, demikian pula perjalanan kita.

“Perjalanan kita kembali kepada Tuhan dihadang oleh keterikatan tidak sehat kita, tertahan oleh jerat dosa kita yang menggoda, oleh keamanan palsu uang dan penampilan, oleh kelumpuhan ketidakpuasan kita,” kata Paus.

Paus juga  menegakan bahwa “perjalanan kembali” atau pertobatan itu tidak didasarkan pada kekuatan kita sendiri, tapi hanya mungkin dimulai oleh karya dan inisiatif penuh belaskaishan dari Tuhan.

“Yang memungkinkan kita kembali kepada Tuhan itu bukanlah kemampuan atau pahala kita sendiri, tetapi tawaran kasih karunia-Nya,” ujar Paus. (Admin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *