Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran ; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran. (Yohanes 17: 11-19)
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng
Hari ini kita merayakan Hari Minggu Komunikasi Sedunia yang untuk tahun 2021 oleh Paus diberi tema “Datanglah dan lihatlah!” Paus mendefinisikan komunikasi sebagai: bercerita, menceritakan dan saling menceritakan “kabar gembira”, kabar yang baik dan benar, yang konstruktif, yang menyelamatkan, bukan menghancurkan atau destruktif.
Melalui tema “Datanglah dan lihatlah”, kita diajak untuk menjumpai Tuhan dan orang lain dan membawa dan memberitakan kabar gembira kepada orang lain, apapun dan bagaimanapun cara yang disampaikan. Intinya kabar gembira.
Puncak dari komunikasi adalah doa. Sekarang ini, dalam Gereja (diri umat Allah) semakin tumbuh kesadaran dan kerelaan untuk BERDOA, MENDOAKAN ORANG LAIN dan SALING MENDOAKAN: mohon berkat, memberkati dan saling memberkati (memberi/membagi berkat). Ketika ada seseorang yang minta untuk kita doakan, banyak dari antara kita yang membalas meminta “mari kita saling mendoakan”.
Dalam gaya bahasa medsos, fb atau wa, dan lain-lain, kita sudah, sedang dan akan mempraktekkan ini dengan ungkapan-ungkapan seperti (Semoga) TUHAN MEMBERKATI (engkau)! Lalu dibalas: “Amin, Terimakasih, (Semoga) TUHAN MEMBERKATI JUGA (engkau)! Atau yang sering, tapi harap disadari maknanya: (May) GBU = God Bless you dan dijawab “Amin, Thanks. (May) GBU TOO.
Jawaban seperti ini sebenarnya sudah mengajak orang untuk PEKA dan SOLIDER terhadap KEBUTUHAN dan HARAPAN sesamanya. Ajakan ini berisi sebuah peringatan (alaram, signal) UTK SELALU MENDOAKAN ORANG LAIN dan SALING MENDOAKAN. Kita membawa dan memberi kabar gembira.
Di dalam doaNya, Yesus memohon (berdoa, berkomunikasi, bercerita) bukan untuk kepentinganNya sendiri, melainkan untuk kepentingan “mereka yang telah menerima pewartaanNya” (para muridNya) dan untuk kepentingan orang lain, “mereka” YANG TELAH PERCAYA DAN BERSATU DENGAN YESUS yang telah mendengarkan pewartaan para muridNya; berarti mendoakan kita juga “now and here”, sekarang – di sini! Yesus berdoa untuk kita semua, saya,anda, supaya HIDUP DALAM PERSATUAN sebagaimana Yesus bersatu dengan BapaNya; supaya mengalami HIDUP KEKAL, hidup yang selalu bersatu dan berkomunikasi dengan Tuhan. Maka hidup kekal itu bukan tunggu nanti, tetapi saat ini dan di sini, dalam seluruh peristiwa hidup kita, baik dalam suka maupun duka, termasuk pada covid 19 ini.
Yesus berdoa supaya “mereka yg telah percaya dan bersatu denganNya” (kita) membangun relasi yang baik dengan sesama, mendoakan orang lain, dan saling mendoakan.
“Bukan untuk mereka ini saja (para muridNya) Aku berdoa, tetapi JUGA UNTUK ORANG-ORANG (kita), yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka (para muridNya), supaya mereka semua MENJADI SATU…. ” (Yoh. 17:20-21).
Yesus memberi teladan kepada kita untuk selalu berdoa, mendoakan dan saling mendoakan dalam hidup ini, apapun keadaan kita. Semoga Roh Kudus yang kita nanti-nantikan kedatanganNya turun, berdiam, menetap, berkarya dalam hati, hidup, dan karya kita dan “MENGUDUSKAN, MENYUCIKAN” apa saja dari hidup dan karya kita; menggerakkan kita untuk berdoa, mendoakan yang lain dan saling mendoakan.
Selamat merayakan Hari Minggu Komunikasi Sedunia. Selamat berdoa, mendoakan dan saling mendoakan. Semoga dengan BANTUAN DOA Bunda Maria dan St. Yosef, Allah Tritunggal Mahakuasa: Bapa dan Putera dan Roh Kudus (+) memberkati kita sekalian yang selalu berdoa, mendoakan orang lain dan saling mendoakan. Amin.