“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” (Yohanes 15, 9-17).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
“Seperti Bapa telah MENGASIHI Aku, demikianlah juga Aku TELAH MENGASIHI KAMU; Tinggallah DI DALAM (jangan di luar) KASIHKU itu.” (Yoh. 15:9). “Tidak ada KASIH yang LEBIH BESAR daripada KASIH seorang yang MEMBERIKAN NYAWANYA untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu BERBUAT apa yang Kuperintahkan kepadamu” (Yoh. 15:13-14).
Yesus meminta dan mengundang para muridNya (kita) untuk MEMILIKI dan MENGAMALKAN (praktekkan bukan belajar-belajar terus, tapi tidak praktek apalagi hanya omong kosong terus) SIKAP dan SEMANGAT KASIH/CINTA (mengasihi, mencintai). Kita diajak untuk TINGGAL DALAM “ruang” KASIHNYA (sama seperti DIA, tinggal dalam “ruang” Kasih BapaNya); Yesus (sudah, sedang, akan) pasti mencintai kita sama seperti DIA dikasihi oleh BapaNya. DIA pun mengajak kita untuk MENGASIHI DIA dan SESAMA.
Mencintai atau mengasihi mengandung arti “memberi dan memberi dan memberi, dan TERUS memberi yg terbaik dan terindah” untuk Tuhan dan orang lain, apapun keadaan kita! “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian pula Aku telah mengasihi kaku (Dia praktekkan!). Tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah BapaKu dan tinggal dalam kasihNya” (Yoh.15:9 -10).
Di sana kita (sudah), sedang dan akan menemukan SUKACITA, KEGEMBIRAAN, KEDAMAIAN, KEBAHAGIAAN HIDUP. “Semuanya ini Kukatakan kepadamu (saya, anda) supaya sukacitaKu ada di dalam kamu (saya, anda) dan sukacitamu (saya, anda) menjadi PENUH” (Yoh. 15: 11).
Itulah perintah baru dari Tuhan untuk kita. Itu baru namanya kita adalah SAHABAT Tuhan! “Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya (MENYERAHKAN NYAWA) untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah SAHABATKU, jikalau kamu BERBUAT (praktekkan, bukan belajar apalagi hanya omong-omong) apa yang Kuperintahkan kepadamu (saya, anda). Aku tidak menyebut kamu hamba lagi, karena hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi aku menyebut kamu (saya,anda) SAHABAT karena Aku telah memberitahukan jepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu” (Yoh.15:12-16).
Selamat menjadi sahabat Tuhan. Selamat melaksanakan perintah baru dari Tuhan Yesus: mencintai dan saling mencintai/mengasihi. Jangan pernah berhenti untuk mengasihi Tuhan dan orang lain dan juga diri sendiri seperti yang telah Tuhan buat untuk kita! Ingat, ingat, ingat: Tuhan tidak pernah berhenti mencintai kita.
Semoga DENGAN BANTUAN DOA BUNDA MARIA DAN ST. YOSEF, Allah Tritunggal Mahakudus: Bapa dan Putera dan Roh Kudus (+) memberkati kita sekalian yang tidak berhenti mencintai Tuhan, sesama dan diri sendiri. Amin.