Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.” (Yohanes 16: 12-15).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
“Lain kali saja kami mendengar engkau!” Itu reaksi penolakan dan ejekan orang-orang Yunani (mungkin kita juga) terhadap pewartaan/pencerahan Paulus berkaitan dengan sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus (kehidupan iman, menggereja, berparoki). Pencerahan yang “tidak sesuai” dengan pikiran sehat, selera atau kehendak mereka ditolak bahkan diejek: “Lain kali saja kami mendengar engkau!” (Kisah Para Rasul 17:32).
Luar biasa pengajaran, pencerahan dan kesaksian iman Paulus di Atena (yang kuat percaya kepada dewa dewi), kepada orang-orang Yunani (keuskupan, kevikepan, paroki, stasi, KBG, keluarga, masing-masing). Ia dengan berani memperkenalkan Allah yang mulia, tetapi rendah hati. Allah yang jauh berdiam dalam kemuliaan (di sorga) tapi sangat dekat dengan manusia (kita. Allah yang menciptakan langit dan bumi serta menebus umat manusia (kita) dari dosa dan kematian kekal. Allah itu bukan Allah yang asing (bagi kita), karena menyatakan atau mewahyukan diriNya dalam diri Yesus Kristus.
Pengajaran Yesus untuk kita dalam Injil hari ini tentang Roh Kudus. “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu (kita jaman sekarang), tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran …” (Yohanes 16:12-13).
Roh Kudus adalah terang dan kekuatan. Ia memberi pengetahuan untuk membedakan kebenaran dan kepalsuan, membedakan kebaikan dan kejahatan. Dengan bimbinganNya, kita diharapkan mampu untuk setia dalam perbuatan-perbuatan atau pekerjaan-pekerjaan kecil bagi Tuhan dan sesama. Ia melambangkan kehadiran Allah yang terus menurus tiada putus-putusnya dalam diri kita. Meneguhkan dan menguatkan kita. Ia yang dikenal sebagai Penolong, Pembela, Pengantara, Penghibur dan Penasihat ajaib memiliki peran penting untuk membimbing umat beriman (kita) untuk mengimani Yesus Kristus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup (Yohanes 14:6).
Itulah kebenaran iman yang disampaikan Yesus, Paulus, dan pewarta Sabda Allah (kita) yang kadang bahkan sering ditolak dan diejek karena tidak mudah dimengerti dan tidak mau menerimanya. Sekarang Tinggal pilih: Mau menolak atau mau percaya? Terserah! Tapi ingat, membawa Kabar Baik, memberi kesaksian iman, “pencerahan iman” adalah keharuan. Penolakan itu adalah sesuatu yang biasa. Tetapi Roh Kudus yang dijanjikan sudah, sedang, akan memberikan kekuatan bagi mereka yang percaya dan setia.
Maka janganlah berkata: “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” Sekarang juga dan di sini juga, dengarkanlah! Tuhan selalu beserta kita. Jangan! Semoga dengan pertolongan doa Bunda Maria dan Santo Yosef, Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian. Amin.