Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-muridNya: Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salami kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. (Matius 10: 7-13).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
MENJADI murid Yesus adalah suatu panggilan dari Allah. Artinya Allah mengistiwewakan dia dan menganugerahkan kepada dia rahmat yang istimewa pula. Pasti untuk kita masing-masing sebagai murid Yesus juga diberikan rahmat istimewa itu.
Terhadap panggilan Allah itu, setiap orang beriman (kita, apa saja bentuk panggilan kita saat ini-di sini) harus siap untuk menerima tugas perutusanNya. Panggilan Allah itu (sebagai apa saja kita “saat ini-di sini”) mengandung konsekuensi bahwa kita harus bersekutu (bersatu, dekat, bergaul) dengan Allah sekaligus juga menjadi mitra kerja (teman, rekan kerja dari Allah) agar semakin banyak orang yang dipersatukan dengan Allah (mendekatkan diri dengan Allah, mengalami keselamatan). Inilah tugas perutusan kita sebagai murid Yesus.
Kualitas yang perlu dimiliki mitra kerja Allah adalah sikap dan semangat untuk belajar dan mendengarkan pengajaran dari Sang Guru. Memiliki hubungan atau relasi personal yang mendalam (intens, erat, akrab) dengan Sang Guru.
Tugas utama mitra kerja Allah (saat ini – di sini) adalah mewartakan bahwa “Kerajaan Allah sudah dekat”. Mitra kerja Allah berusaha menghadirkan Allah (saat ini – di sini), menghadirkan sukacita, kegembiraan dalam hidup di sini – saat ini. Menghadirkan dan membawa harapan bagi yang kehilangan harapan atau putus asa/harapan. Memberi “kesembuhan” kepada yang mengharapkan kesembuhan/kesehatan.
Intinya membawa sukacita, harapan, damai sejahtera kepada yang membutuhkannya “saat ini di sini”. Beri yang terbaik dan terindah untuk Tuhan, orang lain dan diri sendiri. Dikatakan dalam Injil hari ini: “Pergilah dan beritakan: Kerajaan Allah sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit. Bangkitkanlah orang mati. Tahirkanlah orang kusta. Usirlah setan-setan. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam (Damai Sejahtera) kepada mereka.” (Mat. 10:7-13).
Selamat merayakan Pesta St. Barnabas Rasul hari ini. Selamat bersekutu dengan Allah. Selamat menjadi mitra kerja Allah. Selamat membawa damai dan sukacita.
Semoga kita sekalian yang selalu bersekutu dengan Allah dan menjadi teman kerja Allah, dengan mohon pertolongan doa St. Barnabas, Rasul, diberkati oleh Allah Tritunggal Mahakudus + Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
