“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.” (Yohanes 16:23-28).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
DALAM Injil hari ini dan Novena Pentakosta hari ke-2 ini, Yesus mengajak kita untuk “berdoa” (mohon) kepada Allah Bapa dalam nama Yesus, dengan pengantaraanNya, dan dalam persatuan dengan Roh Kudus “apa yang sesungguhnya kita butuhkan, bukan sesuai dengan yang kita inginkan. “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu (yang berdoa) dalam namaKu!” (Yohanes 16:23).
Allah sudah tahu semua kebutuhan kita. Hal yang sangat kita butuhkan adalah agar kita lebih dekat lagi, akrab, bersatu lagi dengan Allah dan mengenal, mengikuti, melaksanakan rencana dan kehendakNya sehingga bersama dia dan digerakkan Roh Kudus, kita mampu membangun Kerajaan Allah (suatu “kerajaan”, situasi saat ini di sini di mana di dalamnya Allah sendiri yang menjadi Rajanya, berkuasa, memerintah).
Soal pengabulan suatu doa, itu adalah “urusan Allah Bapa”, bukan urusan kita. Walaupun tidak selalu “persis sama dengan apa yang kita bayangkan atau harapkan atau butuhkan” (berkaitan dengan hasil doanya) dan walau dengan “cara (pengabulan doanya) yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan, bayangkan”.
Tetapi harus disadari dan diyakini bahwa Allah pasti (sudah, sedang) dan akan mengabulkan doa-doa kita (yang disampaikan dengan tulus, jujur, rendah hati, penuh iman/keyakinan), sesuai dengan rencana dan kehendak Allah sendiri dan dengan cara Allah sendiri. Dan Allah “selalu beri yang terbaik dan terindah” untuk kita. Meski kalau dilihat dengan kaca mata manusiawi kita yang lemah ini, apa yang diberikan Allah itu justru yang “terburuk dan tidak indah” untuk kita.
Tidak ada yang tidak indah untuk Allah. Sikap kita yang pas adalah pasrah, percaya dan bersyukur terus menerus. Bekerja dan berdoa terus menerus bersama dan dalam nama Tuhan Yesus “here and now”. “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan kepadamu dalam namaKu!”(Yohanes 16:23).
Selamat berdoa, bernovena Pentekosta hari ke-2. Selamat menikmati pengabulan doa kita hari ini. Selamat menikmati yang terbaik dan terindah dari Allah (apapun keadaan kita)! Selamat berpasrah kepada rencana dan kehendak Allah. Selamat bersyukur dan terus bersyukur.
Semoga, dengan bantuan doa Bunda Maria dan Santo Yosef, Allah Tritunggal Mahakudus: (+) memberkati kita sekalian. Amin.