NIGERIA,KITAKATOLIK.COM—Pastor Felix Zakari Fidson, pastor Pastor Paroki Santa Anna, Zango, Keuskupan Zaria, Negara Bagian Kadua, Nigeria Utara, akhirnya dibebaskan pada Selasa (3/5/2022) yang lalu. Ia diculik pada 24 Maret 2022 yang lalu, sesaat setelah dia meninggalkan kediamannya menuju markas keuskupan.
“Dengan penuh sukacita, kami menyampaikan syukur atas kembalinya saudara kami ini,” kata Pastor Adikwu Odeh, Rektor Keuskupan. Sehari setelah diculik, Pastor Odeh selaku representasi keuskupan langsung meminta doa dari seluruh umat akan pembebasan pastor Felix dan para korban penculikan lainnya.
“Kami menyerukan semua pria dan wanita yang berkehendak baik untuk berdoa bagi pembebasan yang aman dari Pastor Felix Zakari Fidson dan yang lainnya dari tangan para penculik mereka, pada Hari Raya Kabar Sukacita ini. Semoga melalui doa Bunda Maria, Bunda Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus dan ibu kita, saudara kita Pastor Felix Zakari Fidson dan yang lainnya kembali kepada kami dengan selama,” pintanya, saat itu.
Dalam sebuah pernyataan pada 4 Mei, Odeh mengucapkan terima kasih kepada umat Katolik yang telah berdoa tanpa henti untuk pembebasan Pastor Felix.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang memanjatkan doa untuk pembebasan cepat saudara kami tercinta. Kami berdoa kepada Tuhan untuk mempercepat pembebasan mereka yang masih berada di tangan para penculiknya,” katanya, seperti dilansir Catholic News Agency.
Dia juga mengimbau doa untuk Nigeria, negara Afrika Barat dengan populasi sekitar 206 juta orang yang kira-kira setengahnya beragama Kristen.
“Semoga Bunda Maria, Bunda Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus dan ibu kita, terus bersyafaat untuk negara kita tercinta Nigeri,” panjatnya.
Nigeria berada di peringkat ketujuh dalam Daftar Pengawasan Dunia untuk penganiayaan orang Kristen yang disusun oleh kelompok advokasi Open Doors. Negara ini telah mengalami ketidakamanan sejak 2009, ketika pemberontakan Boko Haram dimulai dengan tujuan mendirikan negara Islam.
Sejak itu, kelompok Islam telah mengatur serangan teroris terhadap sasaran termasuk kelompok agama dan politik, serta warga sipil. Ketidakamanan semakin diperparah dengan keterlibatan para gembala Fulani yang mayoritas Muslim, yang juga disebut sebagai Milisi Fulani.
Sebuah laporan tahun 2022 oleh Masyarakat Internasional untuk Kebebasan Sipil dan Aturan Hukum (InterSociety) menemukan bahwa pada tahun 2021 saja, 25 imam dan pastor Katolik di Nigeria dibunuh atau diculik. (Admin)