KITAKATOLIK.COM—Lambang IHS sudah sering kita temui, terutama dalam lambang-lambang liturgis seperti piksis hosti, hosti, tabernakel dan kadang kala juga di kasula atau pakaian imam.
Apa artinya? Seringkali dianggap sebagai singkatan dari Iesus Hominum Salvator (Yesus Penyelamat Umat Manusia) atau In Hoc Signo (dalam tanda ini yakni dalam tanda Yesus Kristus).
Benar begitu? Menurut Uskup Malang Mgr. Hendricus Pidyarto Gunawan, O.Carm, IHS adalah tiga huruf pertama nama suci Yesus dalam abjad Yunani. Kata Yesus dalam abjad Yunani adalah ΙΗΣΟΥΣ.
Bila diterjemahkan ke dalam alphabet Latin maka ketiga huruf pertama dari nama Yesus adalah IES. (Huruf Yunani I menjadi I dalam abjad Latin. Huruf H Yunani menjadi E dalam huruf Latin. Sedangkan huruf Yunani S sama dengan huruf Latin S). Dalam abjad Indonesia menjadi Yes.
“Jadi IHS bukan singkatan dari Iesus Hominum Salvator (Yesus Penyelamat Manusia) seperti yang dikira oleh sebagian orang,” tulisnya dalam buku “Mempertanggungjawabkan Iman Katolik” yang diterbitkan penerbit Dioma, Malang, 2012.
IHS juga pernah digunakan pada masa Perang Salib (Abad 11-17) dengan istilah In Hoc Signo Vinces, yang artinya “dengan tanda † ini kamu akan menang. Tandah itu digunakan oleh prajurit perang salib pada tameng dan zirahnya sebagai tanda bahwa Tuhan akan selalu menyertai mereka dan akan memberikan kejayaan.
Allah membebaskan
Kitab Suci menjelaskan bahwa Yesus merupakan nama yang diberikan Tuhan melalui malaikatNya. “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki yang hendaklah engkau menamai dia Yesus (Lukas 1:31)
Lalu apa arti dan makna kata Yesus? Katekismus Gereja Katolik (KGK) nomor 430 menulis: “Yesus” dalam bahasa Ibrani berarti “Allah membebaskan”. Pada waktu menyampaikan pewartaan, malaikat Gabriel menamakan Dia Yesus, yang menandaskan sekaligus Siapa Dia dan untuk apa Ia diutus (Bdk. Luk 1:31). Karena tidak ada seorang pun dapat “mengampuni dosa selain Allah sendiri” (Mrk 2:7), maka Allah sendirilah yang “akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Mat 1:21) dalam Yesus, Putra-Nya yang abadi yang telah menjadi manusia. Jadi, dalam Yesus Allah menyimpulkan seluruh karya keselamatan-Nya untuk umat manusia.
Katekismus Gereja Katolik juga menegaskan bahwa Yesus adalah nama ilahi, satu-satunya nama yang membawa keselamatan.
KGK 432 menegaskan: Nama “Yesus” menunjukkan bahwa Allah hadir dalam Pribadi Putra-Nya, yang menjadi manusia demi penebusan semua orang dari dosa mereka secara definitif. Yesus adalah nama ilahi, satu-satunya nama yang membawa keselamatan. Mulai sekarang semua orang dapat menyerukan nama-Nya, karena Yesus mempersatukan Diri dengan semua orang melalui penjelmaan-Nya menjadi manusia, sehingga “di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kis 4:12, bdk. Kis 9:14; Yak 2:7). (Admin)