CIMAHI,KITAKATOLIK.COM—Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Zainut Tauhid Sa’adi menegaskan bahwa perbedaan merupakan sunatullah dan pemberian Tuhan. Karena itu janganlah kita bertindak seolah-olah sebagai panitia surga yang menyalahkan orang yang berbeda keyakinan.
“Apalagi sampai menyematkan lebel kafir kepada mereka yang tidak seiman atau berbeda keyakinan,” kata Wamenag di hadapan puluhan ASN Kemenag Kota Cimahi, Jawa Barat dalam Pembinaan dan Penguatan Moderasi Beragama bagi ASN Kemenag, saat kunjungan kerjanya ke Kakemenag Cimahi, Sabtu (12/2/2022) yang juga disiarkan secara daring.
Dalam kunjungan tersebut, Wamenag menegaskan ulang tentang urgensi menerapan moderasi beragama yang merupakan program prioritas Kemenag di bawah pimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas dan wajib dikuti oleh segenap ASN Kemenag.
“Moderasi Beragama memastikan kita bisa membuka ruang untuk saling menghargai perbedaan dengan orang lain. Bahwa kita meyakini agama kita yang benar dan memberikan hak keyakinan kepada mereka yang berbeda agama,” ujar Wamen.
Pada kesempatan tersebut, Wamenag juga menegaskan bahwa Indonesia bukankah negara agama dan bukan negara sukuler. Namun tanpa Moderasi Beragama Indonesia akan tercerai berai.
“Mari kita tebarkan narasi-narasi yang menyejukan, narasi toleransi, kerukunan, narasi kebangasaan dan persatuan untuk Indonesia maju,” tukasnya. (Admin/kemenag)