Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: “Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu.”
Ia menjawab, kata-Nya: “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi!” (Matius 13: 36-42).
Oleh: Romo John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.
IMAN dan kepercayaan kepada Kristus yang kita miliki “saat ini – di sini” adalah anugerah Allah (Hadiah, pemberian gratis, Cuma-cuma dari Allah, rahmat Allah). Sumber kekuatan maha dasyat dari Allah, meski tampaknya tidak kentara atau “tersembunyi”. Sumber sukacita, damai sejahtera, kebahagiaan, keselamatan bagi kita dalam hidup ini.
Iman dan kepercayaan yang telah diberikan oleh Allah itu hendaknya dihayati, dijaga, dipelihara dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya sehingga semakin hari semakin mantap dan menghasilkan buah-buah kebaikan, iman, harap, dan kasih dalam hidup, baik dalam hubungan dengan diri sendiri dan sesama serta lingkungan alam ciptaan lainnya maupun dlm hubungan dengan Tuhan.
Iman dan kepercayaan kepada Kristus hendaknya menjadi sumber sukacita dan kekuatan dalam kehidupan kita yang tentu tidak luput dari berbagai kesulitan, tantangan, persoalan hidup dan berbagai macam penderitaan dan penyakit.
Tidak ringan dan mudah untuk tetap setia dan percaya kp Kristus karena banyak tantangan dan rintangannya. Tidak mudah untuk bersukacita dalam hidup ini. Ada “lalang, rumput liar, kuasa jahat, iblis, setan”, kejahatan yang “tumbuh/hidup bersama” atau mengganggu iman dan kepercayaan kita. Kita pasti sudah mengalami tantangan ini.
“Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis!” (Matius 13:37-39).
Namun kita tidak perlu takut, cemas, khawatir. Tetaplah setia kepada iman dan kepercayaan kita. Kita tetap setia untukk berserah kepada Tuhan dan membuka hati kepada Tuhan. Allah sudah memulai “yang baik” dalam diri dan hidup kita, sejak lahir, maka harus diyakini bahwa pasti Allah jugalah yang sedang menyertai dan akan menyelesaikan hidup dan kehidupan kit aini, apapun keadaan kita, baik dalam suka maupun dalam duka.
Penyertaan dan penyelesaian Tuhan selalu yang terbaik dan terindah untuk kita di dini saat ini! Ini harus menjadi keyakinan kita. Rawatlah ini!Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian. Amin.