Senin (29 Juli 2024): Duduklah di Bawah Kaki Tuhan di Tengah Kesibukan Duniawi Ini! (Lukas 10: 38-42)

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta  menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria.  Maria ini duduk dekat kaki  Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani.

Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli,  bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir  dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu:  Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” (Lukas 10: 38-42).

Oleh: Romo John Tanggul,  Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng.  

MARIA  telah memilih bagian yang terbaik,  yang tidak akan diambil dari padanya,  (dan yang tidak ada pada Marta – mungkin juga tidak ada pada kita)  yaitu ada ada waktu dan empat yang tepat untuk duduk dekat kaki Tuhan, mendengarkan suara, rencana dan kehendakNya.

Maria dan Marta sibuk “melayani”, tapi fokus waktu dan tempat berbeda.  Marta sibuk melayani untuk kebutuhan jasmani (kerja,  labora) sedangkan Maria sibuk melayani untuk  kebutuhan rohani (berdoa,  ora).  Inti kesibukan sama yaitu melayani.

Yesus mengajar dan mengajak kita  untuk beri porsi waktu dan tempat  yang tepat/pas untuk  kesibukan pelayanan kita (kerja dan usaha/karya kita). Ada waktu dan tempat untuk  berdoa,  ada waktu dan tempat untuk bekerja. Ora et labora: ada waktu dan tempatnya. Mesti seimbang antara berdoa dan bekerja.  Jangan hanya berda,  berdoa dan terus berdoa saja, dan tidak bekerja!   Atau jangan hanya bekerja, bekerja, bekerja dan terus bekerja, tapi tidak berdoa.

Hari Minggu atau Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu adalah hari wajib untuk misa di gereja, kapel, atau tempat ibadah darurat yang disepakati bersama untuk misa karena tidak ada  gereja/kapel permanen. Di sini kita mengambil peran Maria: duduk dekat kaki Tuhan,  berdoa! Senin-Sabtu wajib bekerja sesuai dengan tugas dan pekerjaan kita masing-masing.

Marta dipersalahkan karena hanya kerja,  kerja dan kerja. Kita mungkin seperti Marta, bahkan “hari minggu” pun  kita sibuk bekerja, tidak ikut Misa. Bunda Maria juga selalu “menyimpan banyak perkara dalam hatinya dan merenungkannya. Ia selalu berdoa berhadapan dengan banyak perkara. Selamat berdoa dan bekerja!

Semoga dengan bantuan doa Santa Marta, Santa Maria dan Santo Lazarus, Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita  yang selalu beri waktu dan tempat yang tepat dan seimbang untuk duduk di bawah kaki Tuhan di tengah kesibukan duniawi ini. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *