Mengisi Bulan Ramadhan, Vatican: Umat Kristiani dan Muslim Dipanggil Menjadi Pembawa Harapan

VATIKAN,KITAKATOLIK.COM—Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Vatikan mengirimkan ungkapan persaudaraan kepada umat muslim yang memasuki bulan Ramadhan. Dalam surat yang dikeluarkan pada Jumat (16/4/2021) itu,  Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama  menegaskan bahwa umat muslim maupun kristiani sama-sama dipanggil menjadi pembawa harapan.

“Kita umat  Kristiani dan Muslim dipanggil  untuk menjadi pembawa harapan bagi kehidupan sekarang dan untuk kehidupan yang akan datang, dan untuk menjadi saksi, pemulih dan pembangun harapan ini, terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan dan keputusasaan,” pesan  Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Vatikan.

Surat itu bertolak dari dokomen “Umat Kristiani dan Mulim: Saksi Harapan” yang ditandatangani oleh Kardinal  Miguel Ángel Ayuso Guixot, Kepala Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama dan Mgr Indunil Janakaratne Kodithuwakku Kankanamalage selaku Sekretaris Dewan  pada Senin (29/3/2021).

Dalam surat pengantar bulan Ramadhan tersebut, Kardinal Miguel menegaskan bahwa dalam masa pandemi ini, kita mencari dan memohonkan banyak hal dari Tuhan, antara lain rahmat, pengampunan, pemeliharaan dan karunia material dan spiritual.

Namun, kata Kardinal Miguel, yang paling diperlukan dan dibagikan adalah harapan.  Harapan melampaui optimisme,  harapan memiliki dasar dalam kebenaran bahwa Tuhan mencintai kita dan karena itu Ia terus memeluk kita dalam pemeliharaan-Nya.

“Harapan muncul dari keyakinan kita bahwa semua masalah dan pencobaan kita  memiliki arti, nilai dan tujuan, betapapun sulit bagi kita untuk  memahami alasan dan jalan keluarnya,” katanya.

Dalam pesan tersebut juga ditegaskan bahwa  persaudaraan manusia dapat menjadi sumber harapan, terutama ketika orang-orang yang berbeda agama menunjukkan solidaritas yang baik satu sama lain di saat bencana alam, konflik  atau perang.

“Harapan juga disertai dengan keyakinan akan kebaikan yang ada di hati setiap orang. Seringkali, dalam situasi kesulitan dan keputusasaan, bantuan, dan harapan yang dibawanya, bisa datang dari mereka yang paling tidak kita harapkan,” katanya mengutip Ensiklik Paus Fransiskus  Fratelli Tutti yang berisi tentang  harapan.

“Saya mengundang semua orang untuk memperbarui harapan karena harapan berbicara kepada kita tentang sesuatu yang berakar dalam di setiap hati manusia, terlepas dari keadaan dan kondisi historis kita,” tulis Paus Fransiskus.

Harapan, tulis Paus Fransiskus menyitir  Gaudium et Spes artikel 1, berbicara kepada kita tentang kehausan, aspirasi, kerinduan akan kehidupan yang terpenuhi, keinginan untuk mencapai hal-hal besar, hal-hal yang memenuhi hati kita dan mengangkat semangat kita ke realitas luhur seperti kebenaran, kebaikan dan keindahan, keadilan dan cinta … dan itu bisa membuka kita pada cita-cita besar yang membuat hidup lebih indah dan berharga. (Admin/Catholic News Agency).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *